06 Juli 2008

Mengapa saya suka Facebook



Saya mengenal Facebook setelah diundang oleh Mbak Dewi Widiyanti (Ericsson) sekitar satu tahun yang lalu. Awalnya saya ragu untuk membuat akun di sana karena saya memandang Facebook, seperti halnya Friendster, adalah mainan anak remaja. Saya cuma buat akun, dengan sangat terlambat, dan membiarkannya kosong melompong.

Tetapi beberapa bulan lalu, seorang teman dari Filipina, Regina Bengco, menanyakan mengenai akun Facebook-ku yang tidak ada infonya apa-apa. Itu menggugahku untuk memperbarui akun Faceook. Pertanyaan itu, setidaknya menggarisbawahi bahwa akun Facebook itu ada manfaatnya untuk komunikasi jarak jauh, atau untuk berkontak dengan orang yang jarang bertemu.

Faktor lainnya adalah Blackberry yang menyediakan aplikasi Facebook. Melalui aplikasi itu saya bisa upload photo, mencari dan mengundang teman, manyetujui ajakan pertemanan, dan sebagainya melalui handset Blackberry secara real time. Sebagai orang yang menganut ‘ideologi’ Serba Mobile, kemudahan semacam ini memberikan dorongan yang sangat besar: Saya bisa mengakses dan memperbarui akun Facebook dari mana saja kapan saja.

Jadi, faktor awalnya ada tiga yaitu: siapa yang memperkenalkan, siapa yang menyadarkan bahwa itu ada gunanya, dan apa yang membuat itu tampak mudah serta keren.

***
Pada dasarnya Facebook sendiri memang menarik. Salah satu yang paling menarik adalah soal status. Kita bisa memperbarui status pada Facebook, dan orang lain tetap bisa melihat status kita itu kendati kita tidak sedang online.

Inilah perbedaan utama dengan status pada pesan instan baik Google Talk maupun Yahoo Messenger. Pada Gtalk, status akan terakhir akan terekam sehingga ketika kita login, maka status yang sebelumnya langsung terpampang. Tetapi ketika kita offline, status tidak muncul.

Pada YM lebih menyebalkan lagi. Kita harus memperbarui status setiap kali login. Kalau jaringan lagi payah, bolak-balik login logout, sebal juga update statusnya.

***
Namun demikian, ada beberapa bagian dari Facebook ini yang tidak menyenangkan bagiku. Khususnya tampilan yang memanjang ke bawah dan seringkali berisi tumpukan gambar-gambar kiriman dari teman-teman yang lain. Saya lihat akun beberapa teman itu kesannya jadi berantakan karena ada banyak sekali gambar berserakan tak beraturan.

Bagaimana pun Facebook ini cukup menarik dan menjadi salah satu aplikasi yang paling sering aku buka di Blackberrry handset.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Whoever owns this blog, I would like to say that he has a great idea of choosing a topic.

Anonim mengatakan...

Alla hu akhbar!!!