10 Maret 2009

Bersyukur atas adanya Gtalk


Dalam satu bulan terakhir, jumlah kontak Gtalk saya meningkat lebih dari 50 orang. Hampir semuanya teman di kantor.

Gtalk dan sarana chatting lain menjadi alat yang sangat penting bagi saya karena saya dalam satu hari rata-rata harus menghubungi lebih dari 20 orang. Ini adalah sesuatu yang kadangkala dapat dilakukan dengan mudah melalui telepon ke nomor extensi. Akan tetapi lebih mudah lagi jika dilakukan dengan Gtalk.

Sebab, nomor telepon ekstensi dari banyak orang sulit dihapal, harus lihat dulu ke daftar. Belum lagi kalau orangnya berpindah nomor, repot lagi updatenya. Kalau orangnya tidak ditempat, tidak bisa ditinggali pesan. Telepon juga tidak memungkinkan copy paste, padahal banyak hal seringkali perlu fasilitas copy paste mengingat pekerjaan saya berurusan dengan teks.

Saya menggunakan dua akun Gtalk, satu untuk desktop dan satu untuk mobile. Akun mobile memungkinkan saya tetap terhubung setiap saat. Adapun akun desktop memungkinkan penanganan yang lebih mudah. Siapa pun tahu bahwa mengetik dan menangani pekerjaan di meja dengan PC lebih nyaman dibandingkan menangani pekerjaan teks dengan ponsel.

****
Manfaat chatting, sebagaimana jejaring sosial, akan meningkat eksponensial seiring penambahan anggota yang kita kenal.

Ada banyak manfaat dari model komunikasi ini, apalagi jika digabungkan dengan kemampuan untuk mobile (baik dengan Blackberry maupun dengan ponsel biasa), kemampuan menangani voice pada Gtalk, serta murahnya biaya pengiriman pesan.

Teman saya seorang wartawan di Istana Malacanang, Manila, sejak tahun lalu bercerita bahwa dia berkomunikasi dan berkoordinasi dengan redakturnya di kantor dengan cara chatting melalui Eee PC-nya. Sesuatu yang memang sudah seharusnya diterapkan di mana-mana di tengah perkembangan teknologi dan fasilitas pesan instan.

****
Secara pribadi sebenarnya saya lebih suka chatting dengan YM dibandingkan dengan Gtalk. Pengguna YM di Indonesia lebih banyak, jadi peluang untuk berkomunikasi dengan rekan-rekan di luar kantor lebih besar. Selain itu, sepanjang pengamatan saya, YM pada Blackberry lebih stabil dibandingkan dengan Gtalk. Fasilitas gruping pada YM juga lebih memudahkan dibandingkan Gtalk.

Akan tetapi ada beberapa kendala teknis yang menebabkan pilihan jatuh ke tangan Gtalk. Penyatuan satu komunitas kecil dalam satu platform komunikasi yang sama juga memungkinkan optimalisasi fitur untuk keperluan khusus. Contohnya, ‘status’ dapat digunakan sebagai pengumuman mengingat sebagian besar kontak adalah orang-orang dalam satu komunitas.

Wallahu alam

Tidak ada komentar: