09 Maret 2009

Dongle Bluetooth yang semakin memudahkan



Saya pertama kali membeli dongle Bluetooth sekitar lima atau enam lalu. Ada dua jenis yang cukup populer waktu itu. Versi pendek, kira-kita panjangnya seukuran jari telunjuk orang dewasa Indonesia. Versi yang agak panjang biasanya berukuran hampir sama akan tetapi dilengkapi dengan antena yang dapat dilipat. Jadi, ketika antena dibuka, ukurannya praktis menjadi lebih panjang.

Seingat saya, waktu itu, dongle Bluetooth tidak otomatis plug and play. Kita perlu menginstall driver melalui CD yang dipaketkan pada perangkat itu.

Pekan lalu saya membeli dongle Bluetooth. Pendorongnya adalah keinginan untuk mencari alternatif cara transfer file/ teks/ gambar dari ponsel ke PC yang paling mudah, murah, dapat diterapkan oleh semua orang, tanpa perlu dukungan teknis yang merepotkan.

Secara pribadi sebenarnya saya sudah tidak mengalami masalah dalam transfer file karena saya memiliki dua gadget yang terhubung ke PC melalui kabel data.

Akan tetapi, karena saya merasa perlu mencoba cara yang paling gampang untuk diterapkan oleh banyak orang dalam mendukung pekerjaannya, dongle Bluetooth masih jadi pilihan.

Kalau kita menyambungkan ponsel ke PC dengan kabel data, konsekuensinya adalah harus install driver (tidak semua pemilik ponsel masih menyimpan atau memiliki CD drivernya). Selain itu, harus ada kabel data (tidak semua ponsel kelas menengah dilengkapi dengan kabel data. Kalau beli yang asli juga mahal).

***
Maka demikianlah, dongle Bluetooth menjadi pilihan. Bentuknya ternyata sekarang sangat kecil. Hanya seujung jari pria dewasa Indonesia, tidak lebih dari dua kali lipat colokan USB. Dongle seharga Rp60.000 ini pun plug and play, tinggal colok langsung bekerja. Tidak perlu install apa-apa. Gampang sekali.

Begitu Bluetooth bekerja maka transfer file antara ponsel dengan PC menjadi sangat mudah. Bagi para wartawan, salah satu masalah yang dihadapi adalah bagaimana memindahkan SMS dalam ponsel ke dalam PC tanpa mengetik ulang.

Karena kebanyakan ponsel kelas menengah sudah dilengkapi Bluetooth, maka cara sambungan semacam ini menjadi pilihan paling gampang. Ketika dua-duanya sudah tersambung dengan Bluetooth, persoalan paling rumit sudah terpecahkan.

***
Masalah berikutnya adalah bagaimana mengubah teks SMS menjadi file teks yang bisa ditransfer. Untuk smartphone tentu saja tidak ada masalah, bisa Select, Copy, lalu Paste di new document atau new note.

Sedikit kerumitan terjadi untuk ponsel non-smartphone. Pada Nokia seri 40, ada menu untuk save message to Calender. Lalu masuk ke kalender dan SMS yang sudah jadi note di sana bisa dikirim lewat Bluetooth.

Pada ponsel Sony Ericsson non-smartphone, pesan yang masuk perlu diforward menjadi SMS baru. Nah ketika sudah menjadi calon SMS baru, ada menu Edit. Dari sana kita bisa Select dan Copy, kemudian Paste di new note. Akan tetapi cara ini tidak bisa digunakan pada ponsel-ponsel model lama seperti Sony Ericsson K700i dan K750i.

Tidak ada komentar: