08 Oktober 2009

Mudik dan mesin waktu

Bisnis Indonesia edisi 18 September 2009

Mesin waktu diimpikan banyak orang sejak beberapa abad lalu. Dalam berbagai cerita fiksi, mesin waktu biasanya digambarkan sebagai sebuah kendaraan atau sebuah kotak mirip lift yang bisa membawa penumpangnya menembus batas waktu dan ruang. Kadang penumpang dibawa maju ke masa depan, kadang dibawa mundur ke masa silam.

Sudah banyak ahli yang mempelajari relativitas waktu serta teori tentang Lubang Cacing Stephen Hawking yang konon menjadi bibit-bibit bagi penjelajahan lintaswaktu, namun hingga kini mesin waktu belum benar-benar terwujud.

Kalaulah suatu saat benar-benar ada mesin waktu, bentuk dan cara mengendarainya pasti berbeda sama sekali dengan mesin waktu dalam cerita-cerita fiksi. Sama halnya kita membandingkan bentuk sedan saat ini yang sangat berbeda dengan kereta tanpa kuda ketika awalnya diimpikan. Mengendarai pesawat terbang sangat berbeda dengan naik kuda sembrani yang diimpikan beberapa ratus tahun lalu.

Mesin waktu yang bisa membawa fisik manusia lintaswaktu memang belum ada. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada metode atau aplikasi atau perangkat yang bisa membawa jiwa atau pikiran manusia menembus batas waktu.

Aktivitas mudik yang membawa orang-orang ke tanah kelahiran, jejaring sosial Facebook yang mempertemukan orang-orang dari masa silam, serta quick count yang menggesa hasil pemilihan umum, adalah semacam pseudo mesin waktu. Sampai pengertian tertentu, tiga hal tersebut bisa berfungsi seolah-olah mesin waktu. Mesin waktu “gadungan”.

Kita lihat Facebook sangat populer dalam 1 tahun --2 tahun terakhir, quick count menjadi primadona setiap pemilihan umum baik tingkat pusat maupun daerah dalam 10 tahun terakhir. Adapun mudik adalah aktivitas yang sudah sangat tua, setua urbanisasi di Indonesia.

Facebook dan mudik membawa kita ke masa silam, bisa puluhan tahun ke belakang. Sedangkan quick count membawa kita satu bulan atau dua bulan ke depan, menjelang hasil akhir sebuah pemilihan ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum.

***Mesin waktu = mesin uang
Quick count, Facebook, dan mudik memiliki kesamaan: menjadi mesin uang bagi sang host. Facebook dan quick count memiliki host tunggal, sedangkan mudik diselenggarakan secara kolosal oleh seluruh masyarakat.

Quick count yang populer seiring ramainya pemilu berhasil memenuhi hasrat dan kehausan manusia akan pengetahuan mengenai masa depan. Siapa yang tahan menunggu hasil kampanye yang telah menguras begitu banyak tenaga dan kantong itu hingga berpekan-pekan ke depan? Siapa sanggup terus bertanya-tanya tanpa panduan mengenai peta atau konstelasi besar politik nasional?

Quick count menjadi mesin yang memungkinkan penontonnya untuk melompat ke depan. Tidak perlu menunggu leletnya KPU untuk tahu gambaran umum hasil pemilu. Sudah barang tentu ada ratusan miliar rupiah dana yang diperlukan untuk membangun dan menggerakkan mesin waktu bernama quick count itu.
Facebook adalah jejaring sosial (social networking) yang berkembang paling cepat di Indonesia dalam dua tahun terakhir. Sepanjang 2008, menurut Frost & Sullivan, jumlah penggunanya di Indonesia meningkat 645% sehingga mencapai 810.000 orang pada akhir 2008.

Meningkatkan promosi yang saling menguntungkan antara industri seluler dengan Facebook secara teoritis membuat pertumbuhan jumlah pengguna jejaring sosial itu pada 2009 akan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2008. Di tingkat global, jumlah pengguna Facebook hingga Agustus 2009 mencapai 250 juta orang.

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg yang baru berusia 25 tahun, adalah miliarder termuda dunia saat ini. Mesin waktu bernama Facebook juga mendorong tumbuhnya pengembang di 180 negara yang menyediakan lebih dari 350.000 aplikasi. Facebook terbukti menjadi mesin uang yang luar biasa.
Adapun mudik, yang tahun ini diperkirakan menggerakkan 27 juta jiwa orang untuk kembali ke masa lalu guna menengok asal-usulnya, menimbulkan perputaran uang yang sangat besar. Sebanyak 16,25 juta orang diperkirakan menggunakan angkutan umum yang tarifnya dikenai tuslag dan menghasilkan bisnis triliunan rupiah.

Mudik adalah aktivitas kolosal yang tak tergantikan di tengah urbanisasi yang kian menggila. Mungkin butuh kecanggihan besar untuk menciptakan sesuatu yang mampu menggantikan atau mengalihkan aktivitas mudik.

Mesin waktu Facebook sampai taraf tertentu mampu secara efektif menggantikan sebagian fungsi silaturahim, SMS, e-mail, dan mailing list, namun sama sekali belum bisa menggantikan efektivitas mudik. Mungkin suatu saat ketika telah hadir jejaring kekerabatan--bukan semata-mata jejaring sosial-- maka aktivitas mudik dapat digantikan dengan aplikasi komputer.

Akhirnya, selamat mudik, selamat menelusuri masa silam, menjelajahi lorong waktu, dan membelanjakan banyak uang.

*) Setyardi Widodo