18 Mei 2009

Antara bisnis & masalah kejiwaan


Black Swan membuat minat saya untuk membaca buku tiba-tiba melonjak. Tulisan yang sangat menarik, mengalir, dan provokatif dari Nassem Nicholas Taleb benar-benar mampu membangkitkan ‘penyakit’ saya seperti 11 tahun atau 12 tahun yang lalu. Saya mencoba menghayati ini sebagai anugerah menjelang genapnya 34 kali saya mengelilingi matahari.

Pekan lalu, ketika saya berkesempatan mampir ke toko buku, yang paling teringat di kepala saya untuk saya baca setelah Black Swan adalah Outlier karya Malcolm Gladwell.

Akan tetapi, sebelum saya berjumpa dengan buku itu, masa saya terbentur buku berpenampilan tua: The Unwritten Laws of Business karya W.J. King, serta Catatan dari Bawah Tanah karya Fyodor Dostoyevski.

***
The Unwritten Laws of Business sebenarnya adalah buku kuno. Terbit pertama kali pada 65 tahun yang lalu, kemudian mengalami sedikit revisi (penyesuaian) pada 2001. Sangat mengejutkan bahwa isinya masih sangat cocok, pas, dengan kondisi sekarang. Mungkin hukum-hukum dasar dalam bekerja dan mengorganisasi orang-bisnis itu ya pada dasarnya begitu-begitu saja. Hanya alatnya saja yang berkembang.

Saya bahkan sampai berpikir bahwa buku ini merupakan buku yang paling cocok untuk dihadiahkan bagi siapa pun yang baru diterima bekerja, bekerja di tempat baru, mendapat promosi sebagai manager, atau ditempatkan pada posisi manajerial yang baru. Buku ini benar-benar universal dan dipaparkan dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti serta diadopsi untuk lingkungan mana pun.

Nasihat-nasihat itu contohnya:
“Sekasar dan seremeh apa pun tampaknya tugas awal Anda, kerahkanlah upaya terbaik.”
“Hindari kesan bimbang”
“Jangan malu-malu, berbicaralah, ungkapkan ide-ide Anda”
“Sangat berhati-hatilah mengenai akurasi pernyataan Anda”
“Setiap manager harus tahu apa saja yang berlangsung di dalam wilayah kekuasaannya”
“Jadikan prioritas utama apa pun yang menurut supervisor Anda harus Anda selesaikan”
“Rapat sebaiknya tidak terlalu besar atau terlalu kecil”
“Pelajari keterampilan dan teknik manajemen proyek, lalu terapkan dalam kegiatan yang Anda kelola”

Sebenarnya semua itu biasa-biasa saja, hampir menjadi pengetahuan umum. Tetapi bagi saya yang miskin ilmu manajemen ini terasa betul bahwa sebagian besar yang tertulis dalam buku itu sangat membumi dan relevan. Buku ini bisa menjadi pengingat dan penasihat yang baik.

Dan, pilihan kertas serta ukurannya yang sama dengan Black Swan menambah sensasinya sebagai buku yang menarik. Saya rekomendasikan untuk dibaca oleh siapa saja yang baru mendapat pekerjaan baru atau posisi baru, sekadar sebagai pengingat hal-hal dasar yang perlu tetap dipegang.

***
Buku lain yang juga menarik adalah karya Dostoyevski. Catatan dari Bawah Tanah merupakan buku ketiga karya Dostoyevski yang pernah saya baca. Sebelumnya adalah Si Lembut Hati yang saya pinjam dari Perpustakaan Salman 11 tahun yang lalu, serta Kejahatan dan Hukuman yang masih tersimpan di rumah.

Seperti buku Dostoyevski lainnya, nada cerita dalam buku ini pilu dan suram, sangat suram. Penulis kelahiran 1821 itu memang sangat piawai dalam mengambarkan penderitaan jiwani manusia. Tampak sekali bagaimana penderitaan itu menjadi sangat dekat dengan kegilaan atau bahkan memicu sikap aneh-aneh seperti psikopat.

Sampai taraf tertentu buku ini mampu mewakili perasaan saya (sebenarnya saya ingin mengatakan perasaan kita semua, tapi tidak pede) tentang penderitaan batiniah. Tapi pada titik yang lain, ungkapannya menjadi begitu menakutkan dan agak sulit dimengerti. Dan karena buku ini sepenuhnya cerita mengenai orang yang tersisih dan sangat menderita maka terasa betul kengerian dan kekacauan pikiran orang yang tertekan.

Cara pengungkapan yang sangat jujur dan terbuka mengenai Aku, si tokoh dalam cerita tersebut, pasti mempengaruhi pembacanya untuk mengungakpakan diri dengan cara serupa. Caranya yang begitu lugas dan jujur mengungkapkan penilaian atas kelebihan dan kekurangan diri, jika diterapkan dalam dunia nyata saat ini, pastilah sering disalahpahami sebagai bentuk lain dari kesombongan, keangkuhan tiada tara. Juga bentuk lain dari narsisme terselubung (atau malah narsisme telanjang??)

Sayang sekali bahwa sejumlah latar belakang yang ada dalam buku ini seperti penjelasan mengenai Kaum Romantik, serta situasi sosial politik di Rusia pada saat novel ini dituliskan tidak mampu saya pahami dengan baik. Buku ini tidak cukup dilengkapi dengan deskripsi mengenai situasi Rusia ketika itu.

***
Dua buku yang saya beli secara bersamaan ini, The Unwritten Laws of Business dan Catatan dari Bawah Tanah, adalah buku yang nyaris bertolak belakang.

Yang satu adalah mengenai bagaimana bekerja, berkarya, mengambil keputusan secara cepat, efektif, jangan tampak ragu-ragu. Semua tentang hal yang konkret dan nyata. Adapun buku satu lagi tentang keragu-raguan, ketakutan, bayangan penderitaan, rasa minder yang mencekam, serta cara berpikir yang tidak lazim.

Buku yang satu tentang bertindak sesuai kewajaran, satu lagi tentang kejujuran mengungkapkan perspektif pribadi yang mudah sekali disalahpahami dan dianggap sebagai kesombongan. Wallahu alam.

Tidak ada komentar: