14 Mei 2009

Mencari kesempatan dalam Black Swan (ii)


Rumus utama dalam menghadapi kenyataan yang tidak menyenangkan adalah “terima takdir Anda”. Kata NNT, ketika Anda ketinggalan kereta, tidak perlu berlari-lari mengejarnya. Ketinggalan kereta hanya menyakitkan ketika Anda berusaha mengejarnya. Begitu pula, tidak memenuhi gagasan tentang sukses seperti yang diharapkan oleh orang lain dari Anda hanya menyakitkan jika memang itu yang Anda kejar.

***
NNT dalam buku Black Swan membagi dunia secara umum dalam dua kelompok besar. Kelompok pertama adalah ranah mediocristan, dan kelompok kedua berada dalam ranah extremistan.

Di ranah mediocristan, distribusi (serta jenis pekerjaan) umumnya nonscalable, keacakan tipe sedang, anggota paling tipikal bersifat medioker, pemenang mendapatkan sedikit bagian dari keseluruhan hasil (misalnya jumlah penonton biduan di era sebelum gramapon), dan peristiwa terdistribusi mengikuti kurva lonceng (distribusi normal?)

Pada ranah extremistan, distribusi umumnya scalable, keacakan tipe liar, tidak ada anggota yang tipikal, memiliki efek ‘pemenang mendapatkan semuanya’ (misal jumlah penikmat lagu di era pascagramapon), dan peristiwa terdistribusi secara sangat acak.

Contoh distribusi yang scalable adalah perbandingan antara pendapatan orang terkaya dunia dengan orang yang paling miskin. Perbandingannya bisa sangat ekstrem. Rasio semacam itu tidak bisa kita temua ketika kita membandingkan berat badan orang tergemuk dengan orang terkurus. Distribusi berat badan masuk mediocristan, sedangkan distribusi kekayaan masuk dalam extremistan.

***
Ada beberapa jenis pekerjaan yang dimasukkan oleh NNT dalam kelompok nonscalable. Gaji seorang karyawan pabrik mudah dihitung berdasarkan jumlah jam kerjanya. Gampang sekali mengetahui batas atas nilai pendapatan dari jenis pekerjaan semacam ini. Omzet pengelola restoran mudah untuk dihitung berdasarkan jumlah tempat duduk yang tersedia. Yang macam ini, masih masuk dalam nonscalable. Harus ada upaya dua kali lipat untuk mendapatkan gaji dua kali lipat (tempat duduk dilipatduakan, atau jam kerja dinaikkan dua kali lipat).

Ada juga jenis pekerjaan lain yang scalable. Penambahan usaha yang sedikit (atau bahkan tanpa penambahan sama sekali) meningkatkan pendapatan secara luar biasa. Hal ini, misalnya, terjadi pada buku best seller. (Di Indonesia mungkin kita bisa berkaca pada kasus Laskar Pelangi Andrea Hirata atau Ayat-ayat Cinta Habiburrahman AS).

Pekerjaan lain, di Indonesia yang tampaknya masuk scalable adalah politisi. Orang yang semula tidak signifikan bisa meloncat menjadi sangat penting ketika menjadi politisi. Pekerjaan lainnya lagi yang masuk scalable, yang baru populer beberapa pekan belakangan, tampaknya adalah caddy golf, hehehe.
Sayangnya, beberapa jenis pekerjaan scalable yang saya sebut di atas umumnya berawal dari pekerjaan sampingan.

***
Sejumlah trik dianjurkan oleh NNT menghadapi Black Swan. Trik pertama, saya tulis pada paragraf pertama tulisan seri satu. Intinya, jangan sia-siakan setiap datangnya peluang besar yang muncul di depan mata.

Trik kedua, buat pembedaan antara Black Swan negatif dan positif. Kalau seseorang menjadi tentara, misalnya, risiko terbesarnya adalah kematian, sementara potensi keuntungan maksimalnya kita bisa hitung. Itu masuk Black Swan negatif. Menulis buku, potensi keuntungannya bisa besar sekali (bila menjadi best seller), dan potensi kerugian maksimalnya bisa kita hitung. Hal yang sama bisa berlaku untuk memilah-milah jenis Black Swan yang mungkin terjadi.

Trik ketiga, jangan mencari yang terlalu rinci di tempat yang terbatas. Jangan berpikiran sempit. Mengutip kata Pasteur: peluang berpihak pada siapa yang siap. Terbukalah terhadap peluang, jangan membatasi diri pada hal-hal yang terlalu detil dan sempit.

Trik keempat, berhati-hatilah dengan prediksi jangka panjang yang terlalu detil, apalagi jika itu datang dari pemerintah. Trik kelima, percayalah bahwa ketelitian perkiraan ekonom dan para analis saham umumnya menurun seiring berjalannya waktu.

***
Untungnya, di tengah berbagai kenyataan dunia extremistan di mana pemenang meraih hamper semuanya, masih ada peluang bagi pemain kecil untuk mengambil keuntungan. Itulah yang dikutip buku ini dari teori the long tail.

Kendati sebagian besar hanya membuka Google dan sejumlah situs khas lain ketika mengakses Internet, masih tersedia ruang pagi penyedia konten lain yang khas untuk maju. Ada lingkungan yang memungkinkan orang kecil tak bermakna untuk mencoba meraih sukses luar biasa. Selama hayat dikandung badan, masih ada harapan.

Dalam dunia Internet, misalnya, web mendorong munculnya inverse Google yang memungkinkan orang menemukan pelanggan yang mantap walaupun kecil. The long tail menyiratkan makna bahwa kaum yang kecil, secara kolektif, pastilah mengendalikan sebuah segmen besar kultur dan perdagangan.

***
Nassim Nicholas Taleb memberikan gambaran yang gamblang sekali mengenai bagaimana sulitnya memahami dunia, memahami sejarah beserta faktor-faktornya.

Dia memberikan contoh sebagai berikut:
Eksperimen 1: Bayangkan sebuah kubus es dan pikirkan bagaimana dia meleleh dalam dua jam ke depan. Cobalah bayangkan bentuk genangan yang muncul kemudian.

Eksperimen 2: Ada sebuah genangan air di lantai lalu cobalah rekonstruksi seperti apakah bentuk padatan es yang barangkali pernah berada di situ. Perhatikan bahwa genangan air itu bisa jadi bukan berasal dari genangan es.

Operasi yang kedua jauh lebih sulit dan mudah salah dibandingkan dengan operasi pertama.

Kehidupan berjalan seperti eksperimen yang kedua. Kita tidak bisa duduk-duduk saja sambil membaca persamaan yang mengatur jagad raya. Yang bisa kita lakukan adalah mengamati data dan membuat asusmsi mengenai proses yang harus ada, lalu melakukan “kalibrasi” dengan menyesuaikan persamaan yang kita buat dengan informasi tambahan.

Dengan cara inilah NNT benar-benar membuktikan bahwa dunia ini berjalan dengan mekanisme yang lebih banyak tidak kita ketahui daripada yang kita ketahui. Sikap terlalu ‘sok tahu” dan mengandalkan teorema yang sudah ada untuk memahami keacakan dunia bisa jadi adalah sikap yang terlalu naïf.

Rumus utama dalam menghadapi kenyataan yang tidak menyenangkan adalah “terima takdir Anda”. Menurut NNT, ketika Anda ketinggalan kereta, tidak perlu berlari-lari mengejarnya. Ketinggalan kereta hanya menyakitkan ketika Anda berusaha mengejarnya. Begitu pula, tidak memenuhi gagasan tentang sukses seperti yang diharapkan oleh orang lain dari Anda hanya menyakitkan jika memang itu yang Anda kejar. Demikianlah saran NNT.

Wallahu alam.

1 komentar:

Setyardi Widodo mengatakan...

Copy from facebook

KS at 4:09pm May 17
kalo NTT gamblang memberi diskripksi susahnya memahami dunia... bukannya itu juga adalah kita?
Susah ngerti dunia!
Tapi tentang terima takdir... emang orang muslim yang paling nyaman.. terima dengan sabar & sukur... semua dapat pahala!

AI at 6:04pm May 17
inspirana memang menginspirasi :)
terima kasih mas!

EY at 9:39am May 18
"jangan mencari yang terlalu rinci di tempat yang terbatas. Jangan berpikiran sempit."
Agak sulit dilakukan bagi seorang yang berkarier sebagai peneliti. Karena peneliti harus punya kepakaran, dan kepakaran merujuk pada satu bidang yang sangat khusus dan (tampaknya) sempit.