Dalam cerita Mahabharata yang di Jawa dikenal sebagai cerita wayang, ada lho yang bertindak sebagai wartawan. Adalah seorang tokoh tak terkenal namun perannya penting bernama Sanjaya. Dia bertugas sebagai pengemudi kereta (sopir lah kalau zaman sekarang) sekaligus penasehat Drestarata.
Drestarata adalah raja Hastina, ayah dari para Korawa sekaligus pakdhe dari para Pandawa. Pak Drestarata ini buta, tidak bisa melihat, jadi perlu orang yang memberikan laporan pandangan mata terhadap segala kejadian di sekitarnya.
Nah, dalam perang di antara keturunan Bharata--yakni antara Pandawa dan Korawa-- yang kemudian disebut Bharatayudha, laporan pandangan mata ini dilakukan oleh Sanjaya. Dia melaporkan apa yang dilihatnya di lapangan kepada Drestarata.
Konon, Sanjaya ini diberi kelebihan berupa kemampuan melihat dan mendengar jauh dengan detail dan jelas. Mungkin dia menguasai teknologi tertentu seperti teropong, alat perekam, alat tulis dsb—yang ketika itu dianggap sebagai kesaktian yang diperoleh melalui tapa brata.
Begitu besar peran Sanjaya, bahkan, dialog Kresna dan Arjuna yang begitu terkenal, adalah hasil rekaman tokoh ini. Jadi, Sanjaya lah yang berjasa mengabadikan dialog nan fenomenal itu.
Begitu sekilas mengenai Sanjaya, Sang Wartawan Mahabharata. Sayangnya dalam versi wayang Jawa, peran Sanjaya ini tidak banyak disebut. Perannya sering tertukar-tukar dengan ayahnya, Widura, yang juga dikenal sebagai adik Drestarata atau penasehat Sang Raja.