09 Oktober 2009

Ketika tulisan-tulisan itu ‘menagih janji’


Bisakah tulisan itu menagih janji? Ternyata bisa. Hal semacam itulah yang saya almi selama Lebaran kemarin. Belum lama ini saya menulis tentang Kedu, lalu saat liburan itu ternyata saya harus kembali lewat di Kedu, Temanggung, seperti beberapa tahun yang lalu.

Belum lama ini saya menulis tentang system informasi mudik untuk mengatasi kemacetan dan penderitaan pemudik yang luar biasa. Dan lebaran kali ini saya mengalami kerepotan perjalanan yang secara absolute mungkin agak lebih berat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun karena sedikit lebih siap dan menghadapinya dnegan lebih rileks, maka penderitaan itu tampaknya berkurang.

Saya juga menulis mudik sebagai mesin waktu. Nah kali ini ada beberapa undangan reuni yang, sayangnya, tidak bisa saya hadiri. Untuk kasus yang terakhir ini saya berhasil ‘melarikan diri’ dari tagihan janji sang tulisan, hehehehe.

Foto: Jalan utama Kedu, tempat banyak orang jual ayam cemani.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

navigate to this websiteyou could look here Homepagemoved here great post to readyou could look here