Untuk mengangkut satu atau dua orang yang bobotnya masing-masing kurang dari 100 kg, diperlukan mobil dengan bobot 1 ton atau 2 ton.
Jadi, bobot kendaraan rata-rata bisa 10 kali lipat dari bobot pengemudi atau pengendaranya. Bahkan, untuk kasus saya, rasio itu bisa meningkat menjadi 20 kali lipat.
Bukankah itu berarti sebagian besar energi dari mobil itu digunakan untuk menggerakkan dirinya sendiri, bukan untuk menggerakkan atau membawa penumpang?
Memang betul, ada mobil-mobil yang sangat efisien. Satu mobil omprengan bisa diisi dengan 9 orang. Satu angkot bisa diisi hingga 14 orang. Satu bus bisa diisi dengan puluhan orang.
Dalam kasus semacam itu rasio antara bobot kendaraan dengan bobot penumpang mungkin sangat rendah, 2:1 atau bahkan mendekati 1:1. Ini sangat efisien.
Akan tetapi, pada kenyataanya, tidaklah terlalu banyak mobil dengan rasio rendah semacam itu. yang banyak terjadi, dan paling banyak terjadi, dan yang membuat kemacetan begitu besar, adalah rasio pembuangan energi yang luar biasa besar.
Ini berarti, peluang perbaikan lingkungan dari satu titik di atas masih sangat terbuka. Jika bobot mobil bisa dikurangi setengahnya, dengan penggunaan material yang ringan tapi kuat, penghematan energi akan besar sekali. Penghematan bahan bakar juga besar.
Mari dukung riset dan pencarian material (bahan) baru yang lebih ringan untuk kendaraan-kendaraan agar mobil bisa menjadi kendaraan yang efisien. (Setyardi Widodo)
Foto: Sebuah mobil di dekat labtek sekian
3 komentar:
Ide-nya sangat bagus mas.. Tapi menurunkan material mungin bukan yang utama (bagi saya itu nomor barisan belakang), pertama untuk mendapatkannya susah, kalo ada saya yakin sangat mahal.
Yang pertama harus dihilangkan adalah irreversibility (Philino Harahap : "musuh insyinyur adalah irreversibility dan kemiskinan"). Irreversibility itu apa? definisinya adalah produksi entropy, kemudian di jelaskan menjadi penghancuran kemanfaatan (dalam hal ini adalah energi). Bisa dibayangkan energi BBM yang terpakai menjadi energi mekanik hanya 30% atau sepertiga, sepertiga lainnya dibuang menjadi panas lewat radiator, sepertiganya lagi dibuang lewat exhaust gas.
Dan kita tidak bisa berharap banyak untuk menaikkan angka 30% effisiensi dari pembakaran karena pembakaran sendiri adalah irreversibility. Irreversibility teknologi ini belum ketambahan irreversibility akibat perilaku berkendara (ngerem, nge gas, dll)..
Bukankah kereta api saat ini masih menjadi kendaraan yang paling efisien dalam hitungan konusmsi BBM (liter)/orang/km. Dan kereta api harus di buat berat.. Bukankah secara teori 1 ton bisa berjalan dengan ditarik dengan 1 Newton (hanya saja dunia nyata tidak membuat itu terjadi).
informative post high end replica bags Learn More Here replica bags navigate to these guys Louis Vuitton replica Bags
Posting Komentar