Tadi malam ada film bagus yang diputar di Bioskop TransTV. Sebuah film barat tentu saja. Judulnya sangat pendek, TAKEN.
Ini cerita tentang perjuangan seorang ayah (Bryan Mills) untuk merebut kembali anak perempuan semata wayangnya (Kim) dari tangan sindikat penculik.
Kim hidup bersama ibunya (Lenore) yang menikah lagi dengan seorang pria kaya raya. Film itu diawali dengan adegan ulang tahun Kim. Ayahnya memberikan hadiah semacam alat karaoke karena mengingat Kim waktu kecil ingin jadi penyanyi. Ayah tirinya yang kaya raya memberinya hadiah kuda yang tentu saja mahal, bagus dan menyenangkan.
Agaknya, hubungan antara Bryan yang agen intel dan menjadi pekerja keamanan dengan Lenore tidaklah bagus. Itu tampak sekali ketika ibu Kim mendesak Bryan untuk mengizinkan anak perempuannya yang tinggal di California itu berwisata ke Prancis.
Bryan yang merasa sudah melihat dunia yang luas sangat khawatir dengan kepergian Kim yang berusia 17 tahun hanya berdua dengan temannya, Amanda, yang seumuran. Kim dan ibunya bahkan menyembunyikan rencana untuk tidak hanya ke Paris melainkan ke berbagai kota dan tanpa ditemani orang dewasa.
Semula Bryan tidak mengizinkan anaknya itu pergi. Bryan dianggap terlalu paranoid karena sifat pekerjaannya. Tapi akhirnya dia mengizinkan anaknya pergi ke Prancis dengan mengajukan sejumlah syarat, termasuk membekalinya dengan telepon internasional yang memudahkan mereka berkomunikasi.
Lalu terjadilah apa yang dikhawatirkan Bryan. Kim dan Amanda dapat kenalan baru di bandara yang ternyata adalah sindikat penculik gadis-gadis belia.
Kim diculik persis saat ayahnya berusaha meneleponnya. Lalu terjadilah aksi heroik Sang Ayah untuk membebaskan anaknya hanya dalam batas waktu 96 jam. Berbekal informasi sepotong yang direkam dari percakapan telepon dengan anaknya ketika sedang diculik itulah dia melacak sedikit demi sedikit sindikat yang berasal dari Eropa Timur itu (buat film Amerika, paling gampang memang melekatkan sindikat-sindikat itu dengan Eropa Timur).
Proses pencarian hingga menemukan anaknya itu keras dan brutal. Tidak bagus ditonton anak-anak. Bryan juga terkesan terlalu tangguh seperti Bourne dalam film lain. Menembak sekali lawan langsung mati, ditembak berkali-kali tidak kena. Sekali memukul lawan tersungkur, dipukul berkali-kali tidak kunjung kena.
***
Terlepas dari kebrutalan serta kemampuan terlalu tangguh khas film action, inti cerita dalam film ini, menurut saya, sangatlah bagus. Sebuah bukti kecintaan seorang ayah terhadap putrinya semata wayang. Sebuah cinta tulus yang membuatnya rela mengorbankan apa saja untuk keselamatan dan kebaikan buah hatinya itu.
Saya kira film yang judulnya mirip bahasa Jawa, tekan, ini salah satu film terbaik yang pernah diputar Bioskop Trans TV.
Film yang dibintangi Liam Neeson, Maggie Grace, serta Famke Janssen, dengan sutradara Pierre Morel dan penulis Luc Besson serta Robert Mark Kamen ini memang bagus dan menarik. (Setyardi Widodo)
3 komentar:
setuju sekali mas swi, saya sangat excited dengan film yang satu ini, khas seperti film-film garapan Luc Besson lainnya. Dua yang terbaik dari Wasabi dan Taken ini.
Luc Besson emang keren ya, jadi bertanya-tanya nih, ini film perancis atau film hollywood ya?
Wow, incredible blog layout! How long have you been blogging for?
you make blogging look easy. The overall look of
your web site is wonderful, as well as the content!
My page :: medical negligence solicitors
Posting Komentar