02 Juni 2008

Ketika disconnected justru diinginkan


Saat ini ada beberapa layanan akses data Internet unlimited dengan biaya terjangkau di Indonesia.

Firstmedia menyediakan paket Rp100.000 per bulan untuk akses melalui kabel dengan kuota tak dibatasi. Indosat, XL dan Telkomsel dengan Blackbery juga menyediakan akses unlimited melalui akses poin Blackberry.net, dengan biaya sekitar Rp200.000 per bulan. Balakangan Telkomsel menambah pilihan melalui Flash unlimited dengan biaya mulai Rp125.000 per bulan.

Pilihan untuk selalu terhubung ke Internet alias always connected (atau 'nyambung terus' kalau pakai bahasa XL) sudah semakin banyak dan terjangkau.

Paling-paling yang menjadi masalah adalah alat aksesnya saja. Sejauh ini hanya Blackberry yang memungkinkan always connected dalam arti sebenarnya. Akses melalui notebook atau PC desktop masih banyak mengalami kendala bobot dan ruang. Adapun akses melalui ponsel biasa akan mengalami kendala keterbatasan memori dan daya tahan baterai.

***
Saya sudah hampir setengah tahun ini menggunakan Blackberry dengan akses unlimited. Artinya, sudah sampai mabok rasanya mengakses Internet setiap saat, always connected.

Menerima puluhan e-mail dari milis Awak Readksi, IA-ITB yang ramai sekali, milis Lulusan TF-ITB yag juga sangat ramai, milis Telematika, Technomedia. Selain itu, ada beberapa milis yang kurang sibuk seperti Baitnet, Pucangtunggal, Timor-er dan beberapa milis otomotif (karena saya set daily digest saja).

Dan, tentu saja, penanda paling penting bagi siapa pun yang selalu terhubung ke Internet adalah akses ke pesan instan. Yahoo Messenger dan Gtalk yang selalu aktif dengan avatar/foto dan status yang diubah-ubah. Selain itu, Facebook dengan notifikasinya yang selalu dikirim langsung ke Blackbery.

Dalam keadaan seperti itu, sering rasanya saya ingin untuk tidak terhubung, terutama di malam hari. Belakangan ini saya sering mematikan Blackberry di malam hari. Membiarkan diri not connected atau disconnected.

Dulu ingin always connected padahal default-nya not connected atau connection on demand. Sekarang justru ingin disconnected ketika defaultnya always connected.

Memang perasaannya berbeda antara connection on demand dengan not-connected on demand. Masih ada perasaan aman karena sewaktu-waktu butuh sambungan tetap ada. Ini adalah pemutusan sambungan atas keinginan sendiri, bukan dipaksa oleh kondisi jaringan atau keterbatasan akses.

Barangkali kondisinya mirip dnegan orang yang punya mobil pribadi tetapi memilih naik angkot atau bus.

Ketika orang belum punya mobil, naik angkutan umum adalah keterpaksaaan, tidak ada pilihan lain, sesuatu yang harus diterima sebagai keputusan di luar diri. Pemakai angkot akan sering membayangkan, “seandainya punya mobil, gak usah capek-capek nunggu bus di Komdak.”

Tetapi kalau sudah punya mobil, naik angkot menjadi sebuah pilihan. Pilihan yang lebih murah, lebih tenang, lebih damai, meskipun mungkin butuh waktu lebih lama dan berkeringat lebih banyak. Ada ketenangan karena itu merupakan sebuah pilihan. Tidak ada kecemburuan terhadap pemilik mobil

Jadi, disconnected yang merupakan pilihan dapat diterima dengan lebih baik dibandingkan karena keterbatasan atau paksaan dari luar diri (seperti kondisi jaringan itu).

Wallahu a’lam.

11 komentar:

Harry Sufehmi mengatakan...

Selalu connected itu juga kurang baik. Karena jadi terlalu disruptif, dan bisa merusak jadwal kerja kita.

Saya dulu juga selalu berusaha online, tapi kemudian merasa produktifitas saya menurun.

Dan bagi kolega saya juga kurang bagus -- efeknya mereka merasa bisa selalu kontak saya kapan saya, dan ekspektasinya jadi meningkat.
Semua urusan mereka jadi mereka harapkan bisa langsung saya selesaikan seketika itu juga.


Akhirnya saya :

1. jarang online di Yahoo
2. cek email pada jadwal tertentu
3. kalau sedang perlu konsentrasi, handphone juga saya silent

Alhamdulillah efeknya cukup bagus.

Dan kolega saya kini juga sudah memahami dan bisa lebih menjadwalkan kerjasama mereka dengan jadwal saya secara lebih pas (tidak lagi "semuanya = urgent")

Setyardi Widodo mengatakan...

terima kasih sharing pengalamannya Pak Harry

Anonim mengatakan...

dari Pak Eljeha:

wuih... gila... dalem banget pangunandika-nya. bagaimana caranya untuk bisa sampai pada kesimpulan yang amat filosofis seperti itu?
sejujurnya, saya suka amsal berikut ini:
"Tetapi kalau sudah punya mobil, naik angkot menjadi sebuah pilihan. Pilihan yang lebih murah, lebih tenang, lebih damai, meskipun mungkin butuh waktu lebih lama dan berkeringat lebih banyak. Ada ketenangan karena itu merupakan sebuah pilihan. Tidak ada kecemburuan terhadap pemilik mobil."
ini menandakan si penulis sudah mencapai ma'rifat tertentu. terima kasih mas dodo atas penyadarannya... salut... :))

eljeha

Anonim mengatakan...

Dari Mas Sutarno

Betul loh, disconnected lebih menenteramkan. Tamsil tidak menggunakan mobil, misalnya, tidak lama lagi-- 9 Juni-- menjadi sebuah kenikmatan bagi saya, karena KA ekonomi AC Tanah Abang-Serpong beroperasi hinga jam 23.00.

Bravo PJKA, ehhhhhh disconnected. ha....ha...ha...haaa

Sut

Anonim mengatakan...

pada dasarnya setuju aja kalau disconnected itu menentramkan, tapi harus dilihat dulu konteks-nya yah. kalau kita disconnected sama istri, gimana coba, hehe...
Bila yang dimaksud adalah koneksi Internet, memang baiknya on demand aja, gak usah connected terus menerus, apalagi kayak blackberry, yang harus terkoneksi email terus, hidup jadi gak tenang, seperti dikejar-kejar saja... Untuk rileks, ada baiknya setiap akhir pekan nomor hp untuk kerja dimatikan saja, dan kita pakai nomor hp untuk keperluan pribadi....
Sudah menjadi sifat manusia yang selalu senang dengan hal-hal baru dan bosan dengan rutinitas. Saya malah berfikir menggunakan kendaraan umum bagi yang sudah memiliki mobil sama seperti rekreasi saja ..

-api-
menghangatkan

Anonim mengatakan...

lho, ini malah kebalikannya Pak API. maksudku begini. orang hanya bisa menikmati not connected on demand itu setelah default-nya always connected.
kalau defaultnya masih connection on demand itu artinya defaultnya masih naik angkot karena terpaksa, hahaha.

jadi, menurutku, not-cennected on demand itu fase setelah connection on demand. sedikit lebih advanced gitu.

karena sudah fase lebih lanjut, ya jadi lebih tenteram. hehehe
- swi -

Anonim mengatakan...

urutan default-nya seharusnya always connected, connected on demand, disconnected on demand, dan always disconnected...

Jadi pada tataran tertentu memang justru merugikan, terutama bila pada tingkat default tertinggi atau terendah. optimalisasi biasanya ada di tengah, ya dua itu, connected on demand dan disconnected on demand....
Pada tingkat default tertinggi sesuai urutan di atas, maka orang cenderung suka bekerja atau workaholic, sementarapada tataran yang paling rendah, orang itu berarti malas. Nah yang tengah2 itu lah yang selalu menikmati hidup...

-api-
menghangatkan..

Anonim mengatakan...

hehehe, kalau fase pengalaman berinternet saya kira always not connected/disconnected ---> connection on demand --> always connected --> not connected on demand.

fase berikutnya, belum tahu, belum mengalami. mungkin connected without connection kalle, hehe

- swi -

Anonim mengatakan...

KABAR GEMBIRA UTK PELANGGAN INTERNET TELKOMSEL PAKET UNLIMITED

Apakah koneksi internet telkomsel unlimited dengan jaringan 3G selalu
terputus - putus atau selalu disconnect ? Jika menggunakan jaringan GPRS ok saja.Jika ya...
saya sudah tahu rahasia caranya. Tidak gratis.Hanya Rp 50.000 kurang
lebih 15 menit akses internet sudah kembali normal.Bukan
penipuan.Garansi uang kembali. (Hanya berlaku utk kartu hallo paket
internet unlimited.Tidak berlaku utk kartu as , kartu simpati dsb). Yg
berminat sms ya: 0852 7226 8218

Terima kasih banyak rekan-rekan yang telah order rahasia saya.

Thank you.

Anonim mengatakan...

Hello
zithromax z pak
It is also available in 500 mg tablet with the same description as the 250 mg tablet.
[url=http://www.fitzsoft.com/]zithromax price[/url]
For patients having pharyngitis and tonsilitis is 12 mg/kg on Day 1-5.
http://www.fitzsoft.com/ - zithromax z pak
It is used to cure many different types of infections that is caused by bacteria like skin infections, respiratory infections and sexually transmitted diseases.

Anonim mengatakan...

In my opinion you commit an error. Let's discuss it. Write to me in PM, we will talk.