03 Oktober 2011

Cerita (lanjutan) tentang sepotong visa


Akhirnya visa AS ini keluar juga. Saya mengambilnya akhir September, lebih dari 5 bulan sejak wawancara pada pertengahan April 2011. Bagi saya, ini penantian terpanjang proses pengurusan visa. Saya kira bagi kebanyakan orang, masa 6 bulan (sejak awal pengurusan) itu termasuk sangat amat lama.

Sejatinya saya mendapat tugas ke AS pada Maret (untuk keberangkatan akhir April ke Orlando). Berhubung masa berlaku paspor saya tinggal 6 bulan, maka sekalian saya buat paspor yang baru. Waktu wawancara paspor, petugas di imigrasi bertanya mau ke negara mana. Begitu dengar AS, dia langsung nyeletuk, “Katanya bisa lama, ya, Mas. Ada yang sampai satu tahun nunggu visa.”

Waktu itu saya tidak menggubris. Tidak percaya bahwa proses pembuatan visa bisa begitu lama. Sekarang saya bisa maklum pernyataan Pak Petugas itu.

***
Saya mendapat jadwal wawancara pertengahan April. Karena ada data yang kurang lengkap pada formulir DS-160, saya harus melengkapinya, dan akhirnya dapat jadwal wawancara empat hari kemudian.

Saat itu semua terasa baik-baik saja. Saya dapat kertas putih yang menunjukkan permohonan visa disetujui dan paspor dapat diambil antara 2-7 hari ke depan di kantor RPX. Ternyata sampai hari H, tujuh hari berlalu, tetap paspor belum ada di RPX. Selidik punya selidik saya kena apa yang disebut “pemeriksaan administrasi tambahan.”

Nah proses ini tidak bisa dipastikan kapan selesainya. Saya tidak perlu melakukan apa pun dan tidak perlu melengkapi dokumen apa pun. Benar-benar membingungkan.

Repotnya, ada penugasan lagi untuk pergi ke Las Vegas, awal Juni. Sampai saat itu pun belum ada kabar soal visa dan saya tidak bisa berbuat apa-apa.

***
Juli ada tugas untuk ke Jepang. Sementara paspor masih ‘tertahan’ di kedutaan AS. Saya harus meminjam paspor milik saya sendiri. Caranya dengan kirim email yang menjelaskan untuk apa dan kapan paspor itu digunakan. Proses ini lancar, cepat, dan mudah.

Sepulang dari Jepang ada momentum puasa dan lalu Lebaran. Saya sudah enggak ngarep lagi untuk dapat visa mengingat waktunya sudah lewat dari 100 hari, dan sistem pengecekan online berubah sehingga saya tidak bisa melakukan pengecekan mandiri.

***
Nah, pertengahan September saya kok ndilalah iseng mencoba kirim email lagi sekadar bertanya apakah masih berpeluang mendapat visa mengingat waktunya sudah begitu lama, sekalian bertanya apakah perlu mengembalikan paspor.

Kali ini jawabannya luar biasa. Terkaget-kaget rasanya ketika muncul kalimat yang menyatakan “proses administrasi tambahan” atas nama saya sudah selesai. Saya diminta segera mengembalikan paspor ke RPX. Nah, titik cerah mulai muncul.

Pada kesempatan pertama paspor langsung saya bawa ke RPX. Lalu sepiii lagi. Seminggu kok tidak ada kabar apa-apa. Bukankah biasanya kalau paspor sudah bisa diambil kembali di RPX seorang pemohon visa mendapat notifikasi?

Saya coba kirim email. Eh, ternyata jawabannya kembali mengejutkan: paspor sudah dikembalikan ke RPX dua hari sejak saya serahkan.

Waah, langsung, segera saja saya meluncur ke jalan raya Ciputat. Kalau biasanya saya nauk busway dan sambung metromini ke sana, kali ini saya naik taxi. Tidak sabar rasanya naik metromini yang banyak berhenti.

Walaah, ternyata di RPX antre panjang, tidak seperti pekan sebelumnya waktu menyerahkan paspor. Ada sekitar 15 nomor di depan saya. Sebagian dilayani dengan lama karena kebetulan petugas yang biasanya ada di sana sedang tidak masuk. Nasib, nasib.

Bagaimana pun, akhirnya, semua itu tertebus ketika paspor sudah di tangan. Visa sudah benar-benar mewujud. Berlaku selama satu tahun (lumayan, nunggu setengah tahun berlaku satu tahun. Masih lebih lama masa berlaku daripada masa tunggunya, hehehe).

Ternyata, wujud fisik visa AS tidak seindah yang saya bayangkan. Wujudnya kalah menarik daripada visa Jepang yang mengkilap dan indah. Alhamdulillah penantian berakhir. Mudah-mudahan segera ada kesempatan menggunakan visa itu.

Mudah-mudahan cerita ini berguna bagi mereka yang mengurus visa AS, terutama yang prosesnya juga molor dan tertunda tanpa juntrung. Bisa menjadi pembanding bahwa sangat mungkin penantian memerlukanw aktu berbulan-bulan. Wallahu a’lam.

3 komentar:

Nafisa Diniwati mengatakan...

maaf mas, saya mau ikut bertanya.
mengenai prosedur peminjaman paspor untuk aplikasi visa ke negara lain, seperti yang mas ceritakan untuk pergi ke jepang itu , syaratnya harus bagaimana saja?

mas bilang mengirimkan email , lalu prosesnya ini lancar, cepat, dan mudah.

saya sangat kekurangan info mengenai ini dan sangat membutuhkan informasi ini, urgently. makasi banyak mas.

yanmaneee mengatakan...

balenciaga shoes
coach outlet store
goyard bags
nike huarache
yeezy boost 350 v2
balenciaga
birkin bag
jordan shoes
supreme clothing
kd shoes

Anonim mengatakan...

hermes
bape outlet
off white clothing
goyard bags
jordan 12
supreme clothing
chrome hearts online store
golden goose
nike kyrie 5
kyrie 6 shoes