09 Desember 2008

Mencari cara mengakali baterai netbook


Netbook adalah perangkat komputasi mobil yang enak ditenteng-tenteng. Fungsi dan harganya mirip dengan PDA, namun bentuk, sistem operasi, dan antar mukanya mengadopsi notebook. Ini peranti yang benar-benar mobile. Masalahnya, kalau baterainya hanay tahan 2 jam untuk mengetik, pengguna intensif (heavy user) harus mencari akal untuk mengatasi baterai ini.

Penggunaan baterai pada netbook, khususnya Eee PC yang saya pakai ini, menjadi lebih besar karena banyak periperal yang dipasang secara eksternal melalui USB. Sambungan eksternal itu di antaranya keyboard eksternal, DVD-RW external, modem, serta USB flash. Saya coba-coba, untuk mengetik thok, baterai habis kira-kira dalam dua jam. Ini bisa menyebalkan untuk kegiatan “mobile ngetiking” alias mengetik di dalam perjalanan.

Hal yang saya lakukan untuk menghemat baterai ketika mengetik adalah menurunkan tingkat kecerahan (brisgtness) hingga sekecil mungkin. Asal masih terlihat jelas saja sudah cukup. Lalu saya matikan WiFi, speaker, serta mikropon.

Saya sudah mencoba mencari baterai eksternal. Ternyata harganya mahal. Baterai cadangan untuk Eee PC generasi pertama dijual dengan harga Rp675.000 sampai Rp750.000 per buah.

Cara terakhir yang saya coba lakukan adalah memudahkan sambungan ke colokan listrik sefleksibel mungkin. Charger Eee PC itu modelnya mirip dengan charger ponsel, yaitu njendhol di depan. Jadi kalau digantungkan ke colokan, beban terberat ada di lubang colokan listrik. Ini mengurangi fleksibilitas, apalagi panjang kabelnya hanya 2 meter.

Nah, saya mencoba mencari kabel yang bisa menghubungkan ujung depan yang besar dari charger itu ke colokan listrik yang jaraknya agak jauh.

Bagian depan colokan charger bisa dibuka dan muncullan colokan pipih. Nah, saya muter-muter di Mangga Dua dan sekitarnya mencari kabel yang bisa menghubungkan colokan pipih dua ke colokan listrik biasa, ternyata tidak ada. Kayaknya ini tidak menjadi standar atau bahkan tidak dianggap masalah oleh oleh Listrik Arus Kuat jadi tidak dibuat penghubung yang berkabel.

Akhirnya saya terpaksa membuat sendiri sambungan ini. Saya beli gulungan kabel yang ujungnya ada colokan dan ukuran kabelnya kecil agar ringan. Lalu bagian belakangnya saya akali dengan gabungan dari dua jenis konektor yang bisa dibeli di tukang listrik dengan harga Rp3.000. Jadi deh tambahan kabel seharga Rp20.000 yang membuat saya bisa jalan-jalan hingga 5 meter dari colokan listrik.

Saya berharap sebagian masalah daya tahan baterai ini bisa teratasi. Lebih tepatnya, teratasi dengan murah dan ringan.

Tidak ada komentar: