02 Juni 2009

Mana yang lebih baik

Slogan yang diusung oleh pasangan Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) ‘lebih cepat lebih baik’ memang sangat menarik. Dan slogan ini mudah sekali untuk dimodifikasi serta disesuaikan dengan berbagai bidang yang lain. Kalau JK-Win menang, saya yakin slogan semacam ini akan dipakai beramai-ramai oleh bermacam produsen untuk mendongkrak penjualannya. Kalaupun tidak menang, slogan semacam ini masih dapat digunakan juga.

Saya mencoba membuat bermacam-macam varian atas slogan lebih cepat lebih baik itu.

kapitalis: lebih kaya lebih baik;
komunis: lebih kenyang lebih baik;
sosialis: lebih merata lebih baik;
individualis: lebih egois lebih baik;
populis: lebih disukai lebih baik;
darwinis: lebih fit lebih baik;
pluralis: lebih toleran lebih baik;
neoliberalis: lebih bebas lebih baik;
ekonomi kerakyatan-is: lebih banyak kuda lebih baik;
fasis: lebih taat lebih baik;
eksistansialis: lebih absurd lebih baik;
platonis: lebih teoritis lebih baik;
pragmatis: lebih menguntungkan lebih baik;
eksibisionis: lebih megah lebih baik;
kompromis: lebih banyak persamaan lebih baik;
santri-is: lebih taqwa lebih baik;

progressif-is: lebih muda lebih baik;
konservatif-is: lebih kuno lebih baik;
generalis: lebih luas lebih baik;
spesialis: lebih fokus lebih baik;
narsis: lebih bergaya lebih baik;
necis: lebih rapih lebih baik;
Javanese: lebih sopan lebih baik;
turis: lebih indah lebih baik;
selebritis: lebih cakep lebih baik;

sinetron: lebih cantik lebih baik;
dokter: lebih sehat lebih baik;
insinyur: lebih canggih lebih baik;
akuntan: lebih banyak kuitansi lebih baik;
auditor: lebih teliti lebih baik;
binaragawan: lebih kekar lbh baik;
kolumnis: lebih sering dimuat lebih baik;

teh celup: lebih kental lebih baik;
balsem: lebih panas lebih baik;
rumah: lebih besar lbh baik;
company: lebih flexibel lebih baik;
sambal: lebih pedas lebih baik;

1 komentar:

M. Riva Rahman mengatakan...

He he ... Tulisannya lucu abis Pak. Lebih lucu lebih baik.
Salam,

Riva