08 Juni 2009

Peran Aturan 150 dalam epidemi sosial

(Bagian ketiga dari review buku Tipping Point)

“Angka 150 tampaknya menyatakan jumlah maksimum individu yang memungkinkan seseorang mempunyai hubungan sosial murni, yakni jenis hubungan yang memungkinkan seseorang saling mengenal dengan baik. Dengan kata lain, ini jumlah orang yang tidak akan membuat Anda merasa kikuk ketika datang ke sebuah pesta tanpa undangan resmi.”

Konon itulah yang mendasari mengapa unit-unit satuan tempur fungsional militer umumnya berisi tidak lebih dari 200 orang. Organisasi sosial yang tumbuh pesat perlu mewaspadai setiap mencapai titik kritis jumlah anggota sekitar 150 orang.

***
Dalam salah satu bagian buku Tipping Point, Malcolm Gladwell menjelaskan mengenai transactive memory. Sebagian besar hapalan sebenarnya berada di luar otak. Kita hanya menyimpan sedikit nomor telepon di otak, sedangkan ratusan nomor lain kita serahkan pengingatannya pada buku catatan atau phonebook atau addressbook. Dalam banyak hal kita saling berbagi tugas pengelolaan informasi dengan orang terdekat.

Sebuah pasangan yang sudah akrab, atau satu keluarga, umumnya cenderung melakukan “pembagian tugas” dalam mengingat sesuatu. Ada hal-hal yang seolah-olah secara otomatis langsung menjadi tugas sang pria untuk mengingat, ada hal lain yang otomatis menjadi tugas wanita untuk mengingat, serta ada hal-hal tertentu yang otomatis menjadi tugas anak remajanya.

Dalam banyak kasus kita bahkan hanya mengingat sedikit sekali rincian. Akan tetapi, bersamaan dengan itu, kita tahu ke mana harus datang atau bertanya atau minta pertolongan ketika kita membutuhkannya.

Misalnya, seorang ibu mengandalkan anak lelakinya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan problem komputer dan Internet. Si anak juga secara otomatis, seolah-olah mendapatkan tugas untuk menangani setiap infortmasi baru yang terkait dengan computer dan semacamnya. Dia secara otomatis telah ditunjuk untuk menangani hal semacam itu.

Kaum wanita cenderung menjadi pakar dalam hal pengasuhan anak, bahkan dalam masayarakat modern di mana suami maupun istri sama-sama bekerja. Wanita umumnya diandalkan untuk menyimpan informasi seputar anak. “Masing-masing domain ditangani oleh sesedikit mungkin orang dengan kemampuan terbaik di bidangnya.”

Nah, kembali ke angka 150. Konon, pola pembagian mengikuti transactive memory hanya efektif untuk jumlah di bawah 150 orang. Lebih dari itu perlu melibatkan pembagian tugas yang njelimet.

Dalam kaitan dengan epidemi sosial, kata Gladwell, kita dapat meningkatkan secara dramatis penerimaan atas gagasan-gagasan baru dengan cara memanipulasi jumlah individu pada tiap-tiap kelompok sosial. Wallahu alam.

Tidak ada komentar: