12 April 2009

Matinya pull mail

Blackberry mengalami peningkatan popularitas yang luar biasa di Indonesia sejak pertengahan 2007. Popularitasnya semakin melonjak sejak kehadiran Bold pada pertengahan 2008. Hingga awal 2009 diperkirakan terdapat hampir 100.000 pengguna Blackberry dan jumlahnya akan melesat dengan cepat sepanjang tahun ini.

Seiring dengan peningkatan pengguna Blackberry, salah satu fitur yang melekat pada perangkat itu, yaitu push mail, ikut menikmati peningkatan popularitas.

Pada Blackberry, pengguna hanya perlu melakukan upaya sangat minimal dalam setting dan mendapatkan layanan yang optimal. Minimal karena tidak perlu setting GPRS, dan setting ruwet lainnya. Para penggguna Yahoomail dan Gmail juga dapat melakukan setting dengan sangat mudah. Adapun layanan optimal yang didapatkan adalah email yang didorong secara cepat, bisa dengan attachment, dan layanan data unlimited.

Adanya push mail membuka banyak peluang baru. Hal-hal yang semula hanya dapat dilakukan secara terbatas dan biaya mahal melalui SMS, kini dapat dilakukan dengan mudah melalui push mail.

Hebatnya lagi, Blackberry menjalin kerja sama dengan Yahoo dan Google sehingga pengguna Yahoomail serta Gmail bisa memanfaatkan layanan push mail dengan usaha yang sangat amat minimal.

***
Satu hal yang sangat mengherankan bagi saya adalah tidak adanya pihak lain yang serius menggarap potensi push email seperti RIM. Seven maupun Ventus memang pada tahap awal perkembangan Blackberry di Indonesia tampak seperti calon pesaing potensial, namun sejauh ini tidak tampak perkembangan yang serius.

Push mail Blackberry adalah layanan yang tertutup di sisi alat akses. Dapat diakses secara optimal hanya dengan handset Blackberry, dan dapat diakses secara terbatas pada handset lain yang menyediakan Blackberry Connect.
Namun push mail Blackberry justru terbuka dari sisi alamat email yang dapat digunakan, melalui dengan kerja sama
dengan Yahoo dan Google itu. Pengguna personal (non korporasi) tentu sangat diuntungkan oleh keterbukaan alamat email ini.


Adapun para pesaing justru terbuka dalam menyediakan alat akses, namun kurang terbuka dalam menyediakan alamat email yang dapat diakses. Biasanya para pesaing ini dapat diakses menggunakan bermacam ponsel cerdas yang tersedia di pasaran.
Namun implementasinya kadang justru tidak semudah dan seterbuka produk RIM. Harus install software dan menggunakan alamat tertentu.

Menarik pula untuk mencermati apakah push mail dianggap sebagai hal yang didambakan pengguna Blackberry atau sekadar dianggap bonus saja bagi pengguna. Kepastian mengenai pandangan para pengguna Blackberry ini mungkin bisa menjawab mengapa para penyedia push mail non-RIM kok tampak kurang serius menggarap pasar dan akibatnya kurang populer.

Wallahu alam.

Tidak ada komentar: