13 Juli 2008

Jatuh cinta kedua pada Si Pearl



Ada satu fitur yang membuat saya jatuh cinta pada handset Nokia sejak lima tahun yang lalu. Fitur itu adalah predictive text input dalam Bahasa Indonesia. Dengan penebak kata itu, saya bisa mengetik dengan sangat cepat menggunakan papan ketik tiga kolom, secepat papan ketik QWERTY. Apalagi saya biasa mengetik menggunakan Bahasa Indonesia baku yang sesuai kamus (dan kamus kosa kata yang disertakan), jadi segalanya menjadi sangat mudah.

Predictive text input atau dikenal pula sebagai T9 (Tegic) membuat saya merasa tidak perlu membeli papan ketik QWERTY eksternal. Bahkan saya sampai mengimpikan papan ketik komputer dengan susunan sebagaimana papan ketik (keypad) ponsel. Bisa dioperasikan dengan satu tangan dan biarkan software yang menebak susunan katanya.

***

Setengah tahun terakhir ini praktis kegiatan saya dnegan perangkat mobile berpindah ke Blackberry 8100 (aka) Pearl. Ini Blackberry terkecil, teringan, dan sangat indah. Sebagai penggemar QWERTY dan T9, hal paling merepotkan adalah mengetik dalam Bahasa Indonesia menggunakan Pearl.

Memang ponsel ini sudah dilengkapi penebak kata, tetapi beroperasi dalam Bahasa Inggris (dan beberapa bahasa besar dunia lainnya). Tetapi tidak dalam Bahasa Indonesia. Sebenarnya Pearl bisa mengenali sejumlah kata yang sering dipakai. Tetapi jumlahnya hanya sedikit dan seringkali apa yang dulu diingat belakangan terhapus, tertimpa oleh kata-kata baru yang lebih sering dipakai.

Cara kerja penebak kata Pearl persis sama dengan T9 pada Nokia. Hanya berbeda susunan tombolnya. Kalau Nokia dan ponsel lainnya pakai tiga kolom empat baris, sedangkan Pearl pakai lima kolom empat baris.

Kemarin, di milis pengguna Blackberry Indonesia (ID-BB), ada yang posting mengenai Auto Text dalam Bahasa Indonesia. Auto Text sejatinya adalah fitur yang akan melakukan koreksi otomatis pada kesalahan pengetikan. Misalnya ACN otomatis diubah menjadi CAN.

Akan tetapi, ada orang Indonesia yang sangat kreatif yang memanfaatkan fitur Auto Text ini sebagai kamus untuk penebak kata Bahasa Indonesia. Ingatan pada Auto Text ini tidak bisa dihapus atau ditimpa secara otomatis sebagaimana ingatan pada kosa kata baru.

Di milis ID-BB juga diberitahukan cara download serta instalasinya. Ada pilihan 5.000kata, 25.000 kata, serta 50.000 kata.

Pertama saya mencoba pilihan 50.000 kata. Ternyata butuh memori lebih dari 3MB sehingga gagal diinstall. Saya pilih yang lebih kecil, 25.000 kata dan butuh memori 1,5 MB. Ternyata sukses. Auto Text bisa beroperasi dengan sangat baik.

***
Kemampuan untuk menebak kata dalam Bahasa Indonesia ini benar-benar menyenangkan. Sebagai perangkat akses e-mail dan chatting, device ini sangat butuh alat input text yang andal.

Pearl (Blackberry 81xx) memiliki keunggulan dibandingkan Curve (Blackberry 83xx) dan Huron (Blackberry 88xx) yang memiliki papan ketik QWERTY terintegrasi. Pearl bisa dioperasikan dengan satu tangan, Curve dan Huron tidak bisa.

Tombol Pearl lebih besar (karena jumlahnya lebih sedikit) dibandingkan dengan Huron dan Curve. Secara umum, tombolnya juga lebih lembut. (maka tak heran jika di negara dengan penggunaan Bahasa Inggris, penjualan pearl lebih laris dibandingkan Curve dan Huron).

Adanya penebak kata Bahasa Indonesia ini membuatku benar-benar jatuh cinta kepada Pearl. Ini membuatku kecanduan dan sulit meninggalkannya, sebagaimana aku sangat sulit meninggalkan Nokia.

Penebak kata ini juga menghapuskan keinginan saya untuk membeli keyboard external Blackberry. (Saya pernah punya keyboard bluetooth dan infrared untuk dipasangkan pada beberapa jenis gadget).

Hal ini berarti ada penghematan uang lebih dari Rp1 juta dan penghematan perasaan (repot betul menginginkan sesuatu yang pasti gak ada di Indonesia dan bahkan di dunia juga susah sekali diperoleh. Just FYI, sulit sekali mencapi keyboard external Blackberry di Indonesia).

Alhamdulillah. Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang banyak kepada orang yang punya ide memasukkan kosa kata Bahasa indoensia ke dalam Auto Text dan mewujudkan ide itu.

Foto dari GSM Arena (official photo dari RIM)

6 komentar:

Anonim mengatakan...

...
saya sih masih nunggu orang/perusahaan yang mau ngasih blackberry Do
hehehe

Anonim mengatakan...

kalau begitu harus mendoakan banyak orang lagi dunk pak. Penemu SMS, penemu ringtone, penemu seluler, penemu handphone, dan lain lain dan lain lain :))))

-api- (arifpitoyo.blogspot.com)

Setyardi Widodo mengatakan...

wah betul sekali mas api ini. iya, terima kasih banyak untuk semua orang cerdas yang telah berbuat baik dan sangat berarti itu.

Setyardi Widodo mengatakan...

mas roi, silakan ditunggu. hehehe

afifCz mengatakan...

Mas...saya baru sebulan lebih pakai Treo 600 dan sedang menunggu kiriman Pearl 8100 dari USA.
Bagaimana perbedaan biaya ketika memakai treo-600 dan pearl 8100? Saya merasa pakai treo 600 sangat boros untuk kirim email,chatt.
Saya pakai explor-XL juga.

Thanks sharingnya.

Setyardi Widodo mengatakan...

pak badu ch.

terima kasih sudah mampir.
selamat menggunakan BB pearl.

saya menggunakan paket data unlimited dari XL. jadi, saya bisa mengakses email 10 account, chatting via Yahoo dan Gtalk, Facebooking, akses RSS berita lewat Viigo, browsing, dan sebagainya, tanpa biaya tambahan. rp199 ribu (plus ppn).

pengalaman saya menggunakan sistem yang bukan unlimited memang repot Pak. jatuhnya mahal dan kita sulit mengukur sudah berapa besar penggunaan (sebab saya tidak punya software yang akurat untuk mengukurnya). Apalagi kalau kita kadang mengakses di layar ponsel atau kadang menjadikannya sebagai modem, lebih sulit lagi mengukur biayanya.

terima kasih. semoga membantu.