26 April 2008

ISS08, bagian kelima: Balada TKI "R"


Konter check in Garuda baru dibuka mendekati jam 24.00, dua setengah jam sebelum keberangkatan pesawat. Setelah check in saya pun masuk, lalu mampir minum teh hangat serta berjalan-jalan di area pertokoan.

Semula saya menduga bahwa jumlah penumpang Garuda kali ini seperti halnya waktu berangkat, kurang dari 30 orang. Akan tetapi sewaktu boarding saya terkejut, ada banyak sekali orang yang sudah masuk. Sebagian besar penumpang wanitanya memakai pakaian hitam dan berkerudung. Sebagian berbicara dalam bahasa Indonesia serta bahasa Jawa.

Salah satu penumpang pria berteriak dalam bahasa Jawa di dekat pintu boarding, “Jangan pisah-pisah, nanti kamu susah masuk, soalnya paspornya bareng-bareng.”

Sewaktu masuk pesawat saya tanya pramugari di depan pintu, “Wah penumpangnya padat, Mbak.”
'Iya pak, ada rombongan dari Jeddah. Tumben-tumbenan ini.”

Entah mengapa saya diberi tempat duduk 22D, hampir di ujung belakang, bersama para rombongan dari Jeddah ini. Para penumpang non-TKI lainnya setahu saya mendapat posisi di bagian depan. Saya terkepung di antara 'lautan' TKI.

***
Perempuan di sebelah saya bernama R, orang Bojonegoro kelahiran tahun 1977. Saya tahu nama dan tanggal lahirnya karena saya ikut membantu menuliskan formulir kedatangan dan pernyataan untuk bea cukai.

R sudah tiga tahun berada di Saudi Arabia. Ini merupakan kepulangannya pertamakali dan dia tidak berminat kembali ke Saudi. Satu tahun pertama, katanya, dia tidak digaji oleh majikannya. Lalu tahun berikutnya dia dibayar secara bulanan. Tetapi dia mengaku uangnya habis untuk kebutuhan sehari-hari. “Yang jahat itu telepon Mas, bayarnya mahal.”

R sudah punya anak yang kini berusia enam tahun dan tinggal bersama orangtuanya di Bojonegoro. Suaminya belum lama ini menceraikannya dan kawin lagi. “Saya tidak keberatan dia kawin lagi, tetapi cara menceraikannya yang membuat saya dan orangtua tersinggung. Saya kan bukan orang yang ditemui di jalan waktu dinikahi dulu.”

***
Menurut R, dia berangkat dari penampungan TKI sejak Selasa sore. Rabu pagi naik pesawat dari Jeddah ke Oman. Di sana istirahat satu hari. Sampai Bangkok Kamis pagi, lalu berangkat dari Bangkok Jumat pagi. Begitu lamanya perjalanan sehingga R bahkan sudah tidak tahu persis ini hari apa tanggal berapa.

Di Bangkok inilah dia bertemu dengan rombongan lain yang jumlahnya lebih banyak dan sama-sama ke Jakarta. Dia tidak tahu persis berapa orang dalam rombongan besarnya ini.

Di Oman, katanya, ada yang memberi mereka makan dan penginapan. Tetapi di Bangkok ini tidak ada sama sekali. Dia mengaku badannya tidak sehat. Di penampungan TKI sebelum berangkat dia sempat sakit panas tinggi.

Saya lihat sebagian besar TKI yang ada di pesawat dalam kondisi kurang sehat. Batuk-batuk, kelelahan, serta banyak yang mabok, termasuk yang di sebelah R, selang satu bangku dari kursiku.

Para TKI kebingungan ketika harus mengisi formulir kedatangan. Pertama karena hampir tidak ada yang membawa pena. Maka penaku pun beredar dari satu bangku ke bangku lain, dan baru kembali setelah pesawat berhenti.

Masalah lainnya adalah satu paspor digunakan untuk 12 orang. Jadi mereka tidak tahu nomor paspor dan masa berlaku masing-masing kecuali orang yang memegangnya. Dan posisi duduk dari tiap 12 orang itu terpencar-pencar.

Menurut R, paspor itu dibuat oleh petugas kedutaan/konsulat ketika mereka berada di penampungan karena paspor dari Indonesia ditahan oleh majikan. Orang dalam rombongan ini, katanya, adalah orang-orang yang melarikan diri dari majikannya.

“Kalau yang menyerahkan diri seperti saya sudah punya persiapan. Tetapi kalau yang masuk penampungan karena ditangkap polisi mereka tidak punya apa-apa. Uang juga tidak punya. Saya menyerahkan diri karena sudah tiga tahun di sana, sudah boleh pulang.”

R berada di penampungan selama dua pekan. Di penampungan itu, menurut R, ada bermacam-macam orang. “Ada yang hamil, membawa anak kecil, dan bahkan ada yang gila. Untung di rombongan ini tidak ada yang membawa anak kecil.”

Mbak R ini tidak tahu bagaimana dia akan menempuh perjalanan dari Cengkareng ke Bojonegoro. Barang-barang berharganya, seperti Nokia N73, sudah dikirim melalui kargo untuk menghindari pemerasan atau perusakan barang di bandara.


***
Pesawat mendarat di Cengkareng jam 06.00 sesuai jadwal. Saya lihat beberapa orang TKI yang ada di depan saya tidak mengalami masalah dengan imigrasi.

Begitu ambil bagasi, saya langsung ke luar, menunggu bus bandara. Pagi itu udara cerah, bus jurusan kampung rambutan hampir kosong. Jalan melewati pusat kota Jakarta masih sepi, belum macet.

Allah menunjukkan padaku betapa banyak orang yang jauh lebih menderita. Pergi ke negeri yang jauh tanpa kejelasan nasib, malah kehilangan banyak hal-hal yang paling berharga, dan menempuh perjalanan lama dan jauh dalam penderitaan.

Duh, nasib bangsaku, para tetanggaku.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Sangat prihatin mas. Mdh2n kita diberi kekuatan utk menciptakan ribuan lapangan kerja baru, agar banyak keluarga terselamatkan. Mimpiku masih membuat usaha dg 10 ribu karyawan. Insya Allah terwujud. Amin.

Ibu Surthy mengatakan...

Saya ibu surthy tki singapore saya hadir berkomentar di dalam blog ini,cuma ingin menceritakan kisah nyata,sekaligus mau mengucapkan banyak terima kasih kepada Mbah Sero,atas bantuannya semua hutang2 saya sudah pada lunas,nomor togel yang Mbah berikan lansung 4d bocoran singapore,syukur alhamdulillah tembus dapat kemenangan 800.juta,itu dalam bentuk uang indo,kemarin saya sangat bingun karna hutang banyak,syukur sekarang sudah senang tidak memikirkan hutang lagi,saya tidak akan melupakan bantuan Mbah,apa bila saya sudah pulang ke indo saya akan berkunjung kepondok Mbah untuk silatu rahmi,bagi saudarah2 yang lagi terlilit hutang jangan anda putus asa,kalau mau sukses seperti saya silahkan tlpn atau sms Mbah Sero di nomor O82~370~357~999 beliau seorang paranormal yang bisa di percaya,karna sudah memberikan bukti,ingat kesempatan tidak akan datang untuk kedua kali,jadi giliran anda untuk membuktikannya terima kasih..

yanmaneee mengatakan...

kyrie 5 spongebob
lebron james shoes
supreme
hermes handbags
bape clothing
moncler jackets
michael jordan shoes
nike off white
kd shoes
kobe 11

Ibu Dewi mengatakan...

Saya ucapkan kepada allah karna atas kehendaknya melalui Dana Ghaib KYAI WARA saya sekarang sudah bisa bisa buka toko sendiri dan bahkan saya berencara ingin buka bengkel mobil dan itu semua berkat bantuan KYAI WARA saya tidak perna menyanka kalau saya sudah bisa sukses ini atas bantuan KYAI WARA yang telah bantu saya Dana Ghaib dan alhamdulillah itu semuaya terbukti bahkan beliau juga membantu saya minyak penarik kepada saya dan katanya minyak ini bisa digunakan untuk berbagai jenis keperluan dan baru kali ini saya temukan paranormal yang bisa dipercaya bagi teman teman yang ingin dibantu untuk dikasi nomor yang benar benar terbukti siapa tau ada teman mau di bantu dana ghaib dan kepengen ingin membeli minyak penarik silahkan hubungi KYAI WARA di 0852 1031 3985.

Anonim mengatakan...

click to find out more buy replica bags check my source Balenciaga Dolabuy have a peek at this web-site replica louis vuitton