28 April 2008
ISS08, bagian keenam: Gadget wartawan
Ada 11 wartawan non-Thailand yang ikut acara Intel Solutions Summit 2008 (ISS08) di Bangkok pekan lalu. Sebagian besar (kalau tidak seluruhnya) adalah orang yang sehari-hari meliput bidang teknologi informasi. Beberapa di antaranya memang berasal dari media bidang TI.
Dua wartawan dari Australia, satu di antaranya perempuan, tidak tampak membawa gadget atau barang tentengan yang canggih. Bahkan Julia, si cewek, merekam dengan tape recorder kaset besar yang terkesan kuno. Saya tahu karena kami sama-sama mewawancarai Tom Rompone dalam satu meja.
Dua wartawan dari India, satu di antaranya cewek, juga tidak tampak membawa perangkat yang canggih atau unik.
Dua wartawan dari Taiwan tampak sangat asyik dengan kamera besar SLR. Hampir setiap slide dipotret. Si cowok adalah seorang managing editor pada salah satu media yang membahas peranti keras. Dia menggunakan ponsel Treo 650 yang masih memiliki antena.
Adapun si cewek adalah reporter. Ketika dia lihat saya mengeluarkan Eee PC, dia langsung bilang,”Eee PC,” sambil tersenyum.
Sewaktu ada kesempatan duduk satu meja, dia bilang bahwa dia punya Eee PC warna putih dengan memori 4GB. ”Asustek memberi setiap wartawan satu Eee PC.”
Mbak Monica ini banyak bertanya (meski lewat penerjemah) dan tampak sangat antusias. Dia juga mencantumkan alamat MSN pada kartu namanya.
Dua wartawan dari Filipina tampak sangat santai. Satu di antaranya membawa notebook dan bahkan membuka YahooMail saat satu presentasi sedang berlangsung. Satu lagi membawa perekam digital kecil sekaligus sebagai pemutar musikMP3.
Satu wartawan dari Malaysia menggunakan ponsel Sony Ericsson seri K (mungkin K800) serta PDA Ipaq (versi agak lawas, tetapi lebih baru dari punyaku, warna hitam kotak ukuran 4 inci. Saya lupa serinya).
Wartawan dari Vietnam, tampaknya masih sangat muda, juga asyik dengan kamera (sama dengan wartawan Taiwan maupun wartawan Vietnam lain yang kutemui tahun lalu di Jepang). Teman dari Vietnam ini menggunakan ponsel O2 yang memiliki papan ketik geser.
Saya tidak melihat satu pun wartawan di sini yang menggunakan Blackberry. Juga tidak ada yang menggunakan Nokia Communicator. Bahkan waktu di lift saya ketemu Steve Dallman, salah satu petinggi Intel, masih menggunakan Blackberry model lama (mungkin seri 87xx).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Hahahaha...it is sometimes that Indonesian is so updated with technology, i think
Posting Komentar