Telkomsel selama ini dikenal kurang serius menggarap segmen layanan data Internet, tidak seperti Indosat dan XL.
Setahu saya, Telkomsel tidak memiliki unit khusus yang jualan layanan data sebagaimana Indosat (dengan IM2), serta XL dengan Busol.
Selama beberapa tahun Indosat sudah berkibar-kibar dengan Blackberry korporat, lalu XL berusaha mengejar dengan pengguna BIS (Blackberry Internet Service), sementara Telkomsel tampak adem ayem saja.
Pada masa lalu, Indosat dan XL juga menawarkan bermacam-macam paket layanan data dengan modem 3,5G, HSDPA, paket ini dan itu untuk akses layanan mulai dari Rp99.000 per bulan, Telkomsel juga adem ayem dengan Flash yang relatif mahal.
Tetapi kondisi ini berubah total dalam satu bulan terakhir.
Menjelang masa-masa ulang tahun Telkomsel, operator seluler terbesar Indonesia yang mulai didera oleh pukulan ‘paksaan penurunan tarif’ itu meluncurkan dua jurus jitu yang sanagt telak dalam memukul lawan-lawannya.
Pertama adalah Blackberry prabayar Rp180.000 per bulan akses unlimited seperti yang saya tulis pada posting sebelumnya. Kedua adalah layanan paket Flash unlimited yang dipasarkan mulai harga Rp125.000 per bulan.
Ini benar-benar pukulan bai pesaing mengingat jumlah pelanggan Telkomsel yang hampir dua kali lipat pesaing terdekatnya, serta jangkauan yang sampai ke pelosok-pelosok Nusantara.
Kalau saja belum pakai Blackberry unlimited XL ini mungkin saya akan pakai Blackberry prabayar atau, minimal, Flash unlimited yang paling murah itu. Para pesaing Telkomsel harus menyiapkan jurus lain yang lebih ampuh untuk menangkalnya…
29 Mei 2008
27 Mei 2008
Kok Menristek tidak muncul
Saya melihat iklan di Kompas, edisi 25 Mei 2008, halaman 5 (setengah halaman penuh) yang menyinggung soal kebangkitan teknologi, Presidential Lecture dan GLF.
Menarik sekali bahwa iklan itu menyebutkan nama tujuh menteri, tetapi sama sekali tidak menyebutkan nama Menristek Kusmayanto Kadiman.
Memang Microsoft domainnya di TI yang selama ini lebih dekat ke Menkominfo. Tetapi dalam iklan itu yang disebutkan adalah teknologi (tanpa kata informasi), dan ada tujuh menteri lain yang disebutkan (bahkan Menneg Lingkungan Hidup juga disebut)
Apakah menurut Microsoft merasa mungkin mendorong kebangkitan teknologi di sebuah negara tanpa melibatkan Menristeknya? Apakah ada ketidaksamaan visi dalam pemerintahan mengenai pemanfaatan teknologi? Apakah karena Menristek sangat getol mengkampanyekan ‘musuh’ Microsoft? Apakah di dalam pemerintahan ada ‘faksi Microsoft’ dan ‘faksi non-Microsoft’?
Berikut ini kutipan iklan itu
’Indonesia Bangkit dengan Dukungan Teknologi’
Government Leaders Forum-Asia (GLF) 2008 yang diselenggarakan pada 8-9 Mei oleh Microsoft Corporation memilih Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara karena Microsoft percaya, potensi dan semangat bangsa Indonesia sejalan dengan misi Microsoft untuk mendedikasikan teknologi sebagai pendukung kebangkitan bangsa.
Microsoft juga merasa terhormat dan bangga telah turut mendukung program Visit Indonesia Year 2008 melalui kegiatan yang dihadiri oleh 18 pembicara dari 24 negara ini. GLF dan Presidential Lecture telah sukses diselenggarakan berkat dukungan banyak pihak.
Untuk itu, Microsoft Indonesia menghaturkan terimakasih sebesar-besarnya kepada
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI
Terimakasih kami pula kepada:
Drs HM Yusuf Kalla, Wapres RI
Pembicara GLF
Aburizal Bakrie, Menko Kesra
Mari Pangestu, Mendag
Muh Nuh, Menkominfo
Bambang Sudibyo, Mendiknas
Kombes Petrus Reinhard, Kepala Unit Cybercrime & IT Polri
Surin Pitsuwan, Sekjen Asean
Dukungan dari
Jero Wacik, Menbudpar
Hassan Wirajuda, Menlu
Rachmat Witoelar, Menneg Lingkungan Hidup
....
Bangkit Indonesia. Bangkit dengan dukungan Teknologi
20 Mei 2008
Blackberry prabayar dan biaya SMS per karakter
Pekan lalu, dunia pemasaran telekomunikasi nirkabel di Indonesia mencatat dua perkembangan baru yang sangat inovatif.
Pertama adalah layanan Blackberry untuk kartu prabayar dari Telkomsel. Ini merupakan terobosan luar biasa yang katanya baru pertama di Asia.
Sebagai pemimpin pasar seluler, Telkomsel memang selama ini ketinggalan dalam menggarap pasar Blackberry. Indosat sudah mendahului empat tahun sebelumnya. XL mengikuti di belakang Indosat yang membuat persaingan lebih sehat. Setelah XL masuk, tarif akses Blackberry turun dan pilihan handset semakin bertambah.
Sebenarnya Telkomsel sudah masuk pasar sejak tahun lalu melalui Blackbery untuk kartu Halo dengan tarif lebih murah, namun kuotanya kecil banget, 20MB. Selain itu, tidak ada kerja sama dengan penyedia handset di sana.
Sekarang, setelah pasar Blackberry matang digarap oleh Indosat dan XL, handset juga sudah tersedia melimpah dan gampang sekali didapat, si raksasa masuk dengan tarif lebih murah, cara berlangganan lebih gampang, dan prabayar pula.
Wah, sebuah serbuan yang telak.
***
Inovasi baru lainnya berasal dari Bakrie Telecom melalui tarif SMS yang dikenakan berbasis karakter. Selama ini orang membayar SMS secara gelondongan, per 160 karakter. Sekarang biaya dipecah-pecah menjadi Rp1 per karakter.
Walaupun jatuhnya untuk SMS panjang bisa menjadi lebih mahal, tetapi mungkin kebanyakan orang berkirim SMS secara singkat saja, jadi bisa lebih berhemat.
Memang ini bisa memicu masalah karena interpretasi orang terhadap ‘karakter’ bisa berbeda-beda, misalnya apakah spasi termasuk dalam karakter atau bukan.
Bagaimana pun ini benar-benar terobosan besar. Katanya yang pertama di dunia. (Mungkin nanti pesaingnya akan menawarkan tarif SMS berdasarkan karakter tanpa spasi, hehehe)
Pertama adalah layanan Blackberry untuk kartu prabayar dari Telkomsel. Ini merupakan terobosan luar biasa yang katanya baru pertama di Asia.
Sebagai pemimpin pasar seluler, Telkomsel memang selama ini ketinggalan dalam menggarap pasar Blackberry. Indosat sudah mendahului empat tahun sebelumnya. XL mengikuti di belakang Indosat yang membuat persaingan lebih sehat. Setelah XL masuk, tarif akses Blackberry turun dan pilihan handset semakin bertambah.
Sebenarnya Telkomsel sudah masuk pasar sejak tahun lalu melalui Blackbery untuk kartu Halo dengan tarif lebih murah, namun kuotanya kecil banget, 20MB. Selain itu, tidak ada kerja sama dengan penyedia handset di sana.
Sekarang, setelah pasar Blackberry matang digarap oleh Indosat dan XL, handset juga sudah tersedia melimpah dan gampang sekali didapat, si raksasa masuk dengan tarif lebih murah, cara berlangganan lebih gampang, dan prabayar pula.
Wah, sebuah serbuan yang telak.
***
Inovasi baru lainnya berasal dari Bakrie Telecom melalui tarif SMS yang dikenakan berbasis karakter. Selama ini orang membayar SMS secara gelondongan, per 160 karakter. Sekarang biaya dipecah-pecah menjadi Rp1 per karakter.
Walaupun jatuhnya untuk SMS panjang bisa menjadi lebih mahal, tetapi mungkin kebanyakan orang berkirim SMS secara singkat saja, jadi bisa lebih berhemat.
Memang ini bisa memicu masalah karena interpretasi orang terhadap ‘karakter’ bisa berbeda-beda, misalnya apakah spasi termasuk dalam karakter atau bukan.
Bagaimana pun ini benar-benar terobosan besar. Katanya yang pertama di dunia. (Mungkin nanti pesaingnya akan menawarkan tarif SMS berdasarkan karakter tanpa spasi, hehehe)
14 Mei 2008
Sekejap bersama Zyrex Ubud
Ubud dari Zyrex merupakan salah satu produk yang meramaikan pasar notebook superkecil (UMPC) murah mengiringi EeePC. Ukuran layar sama-sama 7 inci, bobotnya hampir sama dengan Eee PC. Warna yang tersedia hanya hitam dan harganya sekitar Rp5 juta. Menurut orang Zyrex, pesanan terhadap Ubud ini besar sekali sehingga mereka kehabisan stok.
Jika Asus adalah merek Taiwan, maka Zyrex adalah merek lokal Indonesia. Namun kalau tidak salah, Ubud ini menggunakan platform global UMPC Cloudbook (sebagaimana Anoa yang memakai platform Intel Classmate)
Dalam keadaan tertutup, Ubud ini, trlihat lebih menarik dibandingkan dengan Eee PC. Charger yang disertakan pun khas sebagaimana charger notebook. Ini berbeda dengan Eee PC yang menggunakan desain charger mirip cahrger ponsel sehingga kalau dimasukkan ke colokan listrik, kepala charger membebani colokan. Dalam hal ini desain charger Ubud lebih baik, hanya saja bobotnya terlalu besar. Lebih berat dibandingkan dengan charger Eee PC. Soal bobot ini hal sensitif bagi saya yang selalu mengidamkan alat komputasi mobile.
USB slot hanya ada dua, keduanya di sisi kanan. Colokan charger juga berada di kanan. Adapun lubang kartu memori dan slot kabel serial ada di sisi kiri. Sudah ada web cam, Wi-Fi dan Bluetooth. (Eee PC ada Wi-Fi tetapi tanpa Bluetooth)
Ubud dilengkapi Windows Vista Starter Edition. Booting awal terasa lama. Begitupun eksekusi perintah. Mungkin Vista ini terlalu berat untuk ditangani dengan peranti keras yang disertakan.
Berhubung Ubud memakai hard disk, kipas sering sekali nyala. Dan ini membuatnya terasa lebih berisik dibandingkan dengan Eee PC.
Saya mencoba mengetik menggunakan Word Pad pada Zyrex Ubud. Keypad terasa jauh lebih nyaman dibandingkan dengan Eee PC.
Pengguna Ubud harus meluangkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan mouse pola baru yang dipakai. Tidak ada mousepad, hanya ada kotak kecil touchpad yang ditempatkan di sebelah kanan. Klik kiri dan kanan menggunakan tangan kiri. Baik touchpad maupun klk kanan kiri ditempatkan di atas, dekat layar, benar-benar bikin kagok untuk yang biasa biasa menggunakan.
Indikator baterai hanya tampak dalam keadaan notebook dibuka. Jadi kalau melakukan pengisian baterai ketika notebook dimatikan atau diitutup, kita tidak bisa melihat indikator.
Tetapi secara umum, Zyrex Ubud ini sangat menyenangkan asalkan jangan punya ekspektasi berlebihan. Saya selalu menyukai alat komputasi kecil, ringan, apalagi murah. Ini salah satu notebook yang tepat bagi pemula.
13 Mei 2008
Gaji termasuk tabu?
Apa saja yang menentukan besaran gaji dari seorang karyawan? Mungkin ada faktor pendapatan perusahaan, jenis usaha, posisi jabatan karyawan, kondisi perekonomian nasional (kota tempat perusahaan itu berada).
Gaji, di mana pun, termasuk bagian dari tabu dan sangat sensitif, seperti SARA di zaman Orde Baru. Mengetahui gaji seseorang secara rinci itu berarti bisa melihat sejauh mana dan sewajar apa kehidupan orang tersebut.
Maka wajar jika tidak banyak keterbukaan informasi dalam soal penggajian ini di dunia wartawan. Saya hanya menemukan beberapa berita terkait dengan itu. Saya kutipkan di bawah ini. satu lampiran lagi saya tempatkan di bagian komentar, biar postingan tidak panjang-panjang.
"
AJI: Gaji Wartawan Masih di Bawah Standar
Kamis, 1 Mei 2008 - 17:37 wib, Sutarmi - Okezone
JAKARTA - Aliansi Jurnalistik Independen (AJI) menyimpulkan bahwa hingga peringatan hari buruh tahun 2008 ini, gaji wartawan yang sudah berstatus karyawan masih dibawah standar kebutuhan.
Kordinator Divisi Serikat Pekerja AJI Winuranto Adhi mengatakan upah layak yang ditetapkan AJI pada tahun 2006 sebesar Rp3,1 juta belum mampu dipenuhi media massa di Indonesia, khususnya di luar Jawa.
"Memang tidak semua media mampu memberikan gaji layak. Tapi media yang belum mampu membayar layak harus terbuka dan transparan dalam hal keuangan," ujar Winur sebelum diskusi di Kedai Tempo, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (1/5/2008).
Pada tahun 2008, dari 889 media massa cetak yang layak hanya 30 persen, sedangkan untuk stasiun televisi yang berjumlah 120 dan radio yang berjumlah 20 ribu yang layak 10 persennya saja.
Untuk itu, kata Winur, AJI akan melakukan roadshow ke berbagai manajemen media yang bersangkutan, untuk memperjuangkan upah yang layak.
Winur mengungkapkan, dari hasil berbagai survey yang dilakukan AJI pada sejumlah media massa pada tahun 2008 menempatkan Bisnis Indonesia pada posisi pertama, yaitu perusahaan media yang mampu memberikan gaji layak sebesar Rp4,5 juta.
Posisi kedua disusul Kompas dengan upah Rp4,1 juta, Kontan Rp3,9 juta, Media Indonesia Rp3,1 juta, Jurnas Rp3 juta, dan Antara Rp2,7.
Sedangkan untuk stasiun televisi gaji reporter TV dengan status karyawan tetap rata-rata Rp2,5. Stasiun televise yang dimaksud adalah Trans TV, Trans7, Metro, RCTI, SCTV.
Untuk media online posisi pertama diduduki detik.com dengan Rp2,5 juta, Hukumonline Rp2,5 juta, dan okezone Rp2,3 juta.
Menghadapi naiknya berbagai kebutuhan pokok, lanjutnya, pada tahun 2008 ini AJI akan melakukan roadshow ke berbagai pihak dan manajemen untuk meningkatkan tingkat gaji.
"AJI akan memperjuangkan gaji karyawan. Karena yang bisa dilakukan AJI memberikan dukungan sebagai mediator bagi karyawan dengan pemilik modal media," pungkasnya. (uky)
"
Data dan imajinasi, kunci masa depan
Data merupakan hal penting dalam membuat keputusan yang tepat. Adapun imajinasi sangat penting dalam memperkirakan, mengimpikan sesuatu yang belum terjadi atau tidak dialami. Gabungan antara data dan imajinasi menjadi kunci sukses dalam menghaadapi masa depan yang belum terjadi.
Sayangnya, dalam banyak hal, kita mengalami keterbatasan data yang sangat amat. Dalam mengambil keputusan mengenai jenis sekolah untuk diri sendiri atau anak, memilih jurusan, jenis pekerjaan, bahkan juga memilih pasangan hidup, data yang tersedia umumnya sangat minim.
Selain itu, data kadangkala manipulatif. Maksudnya, mengolah data menjadi informasi dan kesimpulan menuju keputusan, seringkali diwarnai bias pribadi. Bias itu dipengaruhi oleh masa lalu, pendidikan, pengalaman, kedewasaan, dan sebagainya.
Dalam keterbatasan data itu, kita hanya bisa mengandalkan imajinasi (dan ada satu lagi, yaitu doa). Kita harus mampu mempertahankan pikiran agar tetap bisa berimajinasi untuk merekonstruksi apa-apa yang tidak (atau belum) kita alami, dan mempersiapkan diri menghadapinya.
Jika memiliki data yang akurat dan memadai, ditambah imajinasi yang baik, maka kita bisa menyusun visi yang tepat. Pandangan masa depan yang pas, maju, tepat dan benar. Itulah visioner.
Masalahnya, imajinasi manusia itu juga seringkali sangat terbatas. Data terbatas, imajinasi terbatas, jadi gimana donk? Ya, banyak-banyak berdoa saja. Kita berharap mengambil sebagai keputusan yang terbaik (berdasarkan data dan imajinasi yang kita miliki) dan menyerahkan sisanya kepada kekuasaan Tuhan yang Maha Kuasa.
Wallahu a’lam
Sayangnya, dalam banyak hal, kita mengalami keterbatasan data yang sangat amat. Dalam mengambil keputusan mengenai jenis sekolah untuk diri sendiri atau anak, memilih jurusan, jenis pekerjaan, bahkan juga memilih pasangan hidup, data yang tersedia umumnya sangat minim.
Selain itu, data kadangkala manipulatif. Maksudnya, mengolah data menjadi informasi dan kesimpulan menuju keputusan, seringkali diwarnai bias pribadi. Bias itu dipengaruhi oleh masa lalu, pendidikan, pengalaman, kedewasaan, dan sebagainya.
Dalam keterbatasan data itu, kita hanya bisa mengandalkan imajinasi (dan ada satu lagi, yaitu doa). Kita harus mampu mempertahankan pikiran agar tetap bisa berimajinasi untuk merekonstruksi apa-apa yang tidak (atau belum) kita alami, dan mempersiapkan diri menghadapinya.
Jika memiliki data yang akurat dan memadai, ditambah imajinasi yang baik, maka kita bisa menyusun visi yang tepat. Pandangan masa depan yang pas, maju, tepat dan benar. Itulah visioner.
Masalahnya, imajinasi manusia itu juga seringkali sangat terbatas. Data terbatas, imajinasi terbatas, jadi gimana donk? Ya, banyak-banyak berdoa saja. Kita berharap mengambil sebagai keputusan yang terbaik (berdasarkan data dan imajinasi yang kita miliki) dan menyerahkan sisanya kepada kekuasaan Tuhan yang Maha Kuasa.
Wallahu a’lam
Tugas Bill Gates sudah selesai
Sudah tiga dekade Bill Gates mengambil peran sangat penting di dunia teknologi informasi. Impiannya untuk menghadirkan komputer di setiap meja praktis sudah terwujud.
Bahkan, bukan hanya meja, tas dan saku baju di banyak kalangan pun sudah berisi komputer. Jika meja sudah ada desktop PC, tas kerja berisi notebook PC, maka saku baju berisi pocket PC. Sudah terlalu besar peran Bill Gates terhadap dunia ini.
Lha terus, masak kita masih mengharapkan peran lebih besar lagi dari seorong Gates. Saya rasa tugas terbesar Bill Gates sudah selesai lah. Sudah cukup banyak (bahkan terlalu banyak) yang dia lakukan untuk dunia TI.
Sekarang saatnya menunggu Gates-Gates baru. Menunggu orang baru untuk membawa revolusi baru dunia teknologi informasi, atau bahkan revolusi dunia secara umum.
Bahkan, bukan hanya meja, tas dan saku baju di banyak kalangan pun sudah berisi komputer. Jika meja sudah ada desktop PC, tas kerja berisi notebook PC, maka saku baju berisi pocket PC. Sudah terlalu besar peran Bill Gates terhadap dunia ini.
Lha terus, masak kita masih mengharapkan peran lebih besar lagi dari seorong Gates. Saya rasa tugas terbesar Bill Gates sudah selesai lah. Sudah cukup banyak (bahkan terlalu banyak) yang dia lakukan untuk dunia TI.
Sekarang saatnya menunggu Gates-Gates baru. Menunggu orang baru untuk membawa revolusi baru dunia teknologi informasi, atau bahkan revolusi dunia secara umum.
11 Mei 2008
Mencari kesan dari Bill Gates
Gates datang ke Jakarta. Dalam paparan di depan Presiden Yudhoyono yang saya tonton melalui TV One, tidak banyak hal spektakuler yang saya tangkap dari orang yang beberapa tahun menduduki posisi terkaya sedunia ini.
Hal yang paling menarik, menurutku, adalah mengenai perubahan antarmuka komputer. Antarmuka inilah yang menentukan bagaimana manusia berintekasi dengan mesin. Bagaimana manusia memasukkan data dan perintah kepada mesin, dan bagaimana mesin menyajikan data atau keluaran kepada manusia.
Di luar itu, apa yang diampaikannya hanyalah sebuah evolusi yang sudah sangat sering saya dengar. Pemanfaatan TI untuk pendidikan, kesehatan, sambungan Internet untuk mendukung itu semua, dan hal-hal lain terkait dengan itu. Tidak ada revolusi, hanya evolusi yang alamiah.
Bedanya, selama ini hal-hal tersebut saya dengar dari pengamat, penjual, atau ranting ke sekian dari sebuah produk, kali ini bisa didengar langsung dari salah satu orang terpenting, manusia inti yang melahirkan dan menguasai produk super powerful.
***
Tetapi uang tidak ada dalam revolusi. Uang dan bisnis, justru banyak muncul dari evolusi, dari penyempurnaan kecil-kecil (dalam peta besar). Penyempurnaan kecil yang benar-benar membuat orang terpikat atau membuat sesuatu menjadi benar-benar pas, berguna, cocok.
Jadi, tidak ada revolusi bukan berarti tidak ada uang dan bisnis yang sedang dijalankan. Dan saya yakin, ada banyak uang siap bergulir mengiringi kedatangan Gates (entah bergulir dari luar Indonesia atau justru bergulir ke luar Indonesia).
***
Secara sekilas, saya melihat Bill Gates ini agak mirip dengan Gombang Nan Cengka, temanku di kantor. Caranya duduk, caranya berdiri dan berjalan yang agak membungkuk, mirip Gombang.
Dan saya rasa, seandainya ini zaman di mana kitab suci masih turun, mungkin Gates masuk nominasi untuk dimuat di dalamnya. Sebagai orang terkaya dunia dan memiliki peran luar biasa bagi perikehidupan, tentu dia tidak bisa diremehkan.
Mungkin bisa saja suatu saat harta terpendam itu diberi nama harta gates, bukan harta karun saja, hehehe.
05 Mei 2008
Error pada Blackberry
Dalam beberapa hari terakhir ini saya mengalamai tiga kali error yang cukup mengganggu pada Blackberry.
Pekan lalu saya mencoba forward e-mail dari sebuah milis ke satu alamat. Ternyata email itu terkirim sebagai Reply sehingga masuk ke milis dan teman yang saya tuju. Ketika itu saya menduga sumber kesalahan ada pada saya sendiri yang kurang teliti ketika memilih menu Forward yang memang dekat dengan Reply.
Kemarin, waktu saya mencoba kirim pesan lewat Yahoo Messenger kepada seorang teman di Filipina, eh nyasar ke Mbak Ve XL. Lagi-lagi saya menduga itu kesalahan saya yang kurang memperhatikan cursor saat menuliskan pesan pertama.
Tadi pagi, hal yang lebih parah terjadi. Saya mencoba Reply email dari Rahiyan di milis Pucangtunggal dari alamat widodo@xl.blackberry.com, eh terkirim ke milis Baitnet yang saya akses melalui setyardi@gmail.com.
Saat itulah saya sadar bahwa kesalahan bukan ada pada saya, tetapi pada device ini. Rasanya saya tidak mungkin salah kirim dari alamat account yang berbeda ke milis yang juga berbeda.
Ya sudah, saya matikan dulu Blackberry ini. Mungkin BB juga butuh istirahat. Dia capek menangani ratusan e-mail setiap hari dari delapan account yang ada. Apalagi 24 jam hampir tidak pernah mati.
Tapi error semacam ini benar-benar menyebalkan sekaligus menakutkan….
Pekan lalu saya mencoba forward e-mail dari sebuah milis ke satu alamat. Ternyata email itu terkirim sebagai Reply sehingga masuk ke milis dan teman yang saya tuju. Ketika itu saya menduga sumber kesalahan ada pada saya sendiri yang kurang teliti ketika memilih menu Forward yang memang dekat dengan Reply.
Kemarin, waktu saya mencoba kirim pesan lewat Yahoo Messenger kepada seorang teman di Filipina, eh nyasar ke Mbak Ve XL. Lagi-lagi saya menduga itu kesalahan saya yang kurang memperhatikan cursor saat menuliskan pesan pertama.
Tadi pagi, hal yang lebih parah terjadi. Saya mencoba Reply email dari Rahiyan di milis Pucangtunggal dari alamat widodo@xl.blackberry.com, eh terkirim ke milis Baitnet yang saya akses melalui setyardi@gmail.com.
Saat itulah saya sadar bahwa kesalahan bukan ada pada saya, tetapi pada device ini. Rasanya saya tidak mungkin salah kirim dari alamat account yang berbeda ke milis yang juga berbeda.
Ya sudah, saya matikan dulu Blackberry ini. Mungkin BB juga butuh istirahat. Dia capek menangani ratusan e-mail setiap hari dari delapan account yang ada. Apalagi 24 jam hampir tidak pernah mati.
Tapi error semacam ini benar-benar menyebalkan sekaligus menakutkan….
02 Mei 2008
DVD external untuk Eee PC
Salah satu kelemahan Eee PC dibandingkan dengan notebook mahal atau notebook yang lebih besar adalah tidak tersedianya drive untuk memutar VCD atau DVD (RW).
Saya baca-baca di berbagai forum diskusi katanya ada DVD merek LG yang kompatibel. Namun ada berbagai catatan di sana yang membuat saya ragu apakah bisa beroperasi langsung (plug and play) atau harus install sesuatu.
Beberapa hari lalu saat ada kesempatan main ke BEC Bandung saya melihat ada yang jualan DVD External merek LG (tipe GSA-E50L). Saya tawar-tawar katanya harganya Rp890.000.
Sebelum membeli saya coba pastikan dulu bahwa perangkat ini kompatibel benar dengan Eee PC yang pakai Linux Xandros. Penjualnya pun sempat ragu apakah perangkat ini bisa berjalan pada Linux.
Ternyata LG GSA-E50L ini bisa beroperasi dengan baik. Saya bisa menonton Bourne Ultimatum di toko itu. Jadi saya beli. Eh sewaktu membuat kuitansi, dia bilang harganya tidak bisa kurang dari Rp920.000. Wah gawat. Ya sudah, kepalang basah, beli saja.
Setidaknya ini lebih murah dan lebih berguna dibandingkan dengan membeli DVD player 7 inci yang dijual terpisah. Lagian nanti kalau suatu saat saya ganti notebook lain toh barang ini masih bisa dipakai.
***
DVD (R/W) merek LG ini sangat ringan. Mungkin kurang dari 400 gram soalnya lebih ringan dari kamera Canon PowerShot A510 yang saya pakai.
Konektor yang diperlukan juga hanya satu (meskipun dalam paketnya ada dua konektor untuk mengantisipasi kekurangan pasok daya dari kabel USB). Konektor yang digunakan sama dengan penghubung Blackberry serta MP4 player yang saya punya, jadi tidak ada tambahan beban membawa konektor.
Saya coba memutar beberapa VCD, bisa beroperasi dengan baik. Kalau memutar DVD kualitasnya kayaknya kurang bagus terutama suaranya (mungkin kualitas disk-nya yang bermasalah).
Untuk memutar film tinggal masuk ke menu Play, Media Player, terus klik File, pilih DVD from drive atau pilih VCD.
Menu untuk full screen, lompat ke depan, maju lebih cepat, mundur, dan sebagainya. Saya belum mengukur berapa lama daya tahan baterai, tetapi rasanya sih cpat sekali habis.
Saya kira inilah salah satu keunggulan Eee PC yang tidak dapat ditandingi oleh PDA atau smart phone.
Langganan:
Postingan (Atom)