27 Maret 2008

Ingin notebook layar tegak

Saya punya dua notebook yaitu Toshiba Satellite dan Eee PC. Dua-duanya menggunakan layar yang mendatar (landscape) dan masuk dalam kategori layar lebar. Layar lebar artinya lebar layar lebih dari 4/3 tingginya.

Ketika menggunakan Toshiba Stellite yang diameternya 14 inchi, saya tidak merasa mengalami masalah dengan posisi layar. Mungkin karena secara keseluruhan layar itu sudah sangat lebar bagi saya. Intinya, ketinggian layar sudah memadai juga.

Tetapi ketika saya sering menggunakan Eee PC dengan diameter 7 inchi, soal posisi layar ini mulai menjadi persoalan.

Posisi yang mendatar, sementara bagian atas dari layar masih dijejali dengan deretan menu, toobar dan kawan-kawannya, membuat layar yang ukurannya kecil ini tampak semakin melebar ke samping. Ini terasa kurang nyaman untuk mengetik, copy/paste lintasfile, maupun ketika menampilkan gambar (foto).

Saya pikir akan lebih menyenangkan kalau layar pada perangkat kecil macam Eee PC ini ditempatkan tegak (portrait) saja.

Bisa jadi masalah ini hanya terjadi pada saya karena soal kebiasaan. Saya belum terbiasa dengan layar melebar. Lha gimana, layar desktop saya yang 17 inchi di kantor itu masih menganut perbandingkan tinggi dan lebar 3:4.

Mungkin juga karena saya kebanyakan nonton TV yang layarnya belum lebar. Atau karena sudah empat tahun saya menggunakan PDA dengan layar portrait. Beberapa smart phone yang pernah kupunyai juga menggunakan layar tegak. (Mungkin kejadiannya agak berbeda kalau saya penggemar Nokia Communicator yang terbiasa dengan perangkat berlayar sangat melebar ke samping)

Hemat saya, layar yang tegak akan lebih nyaman untuk mengetik dan hal lain yang berurusan dengan teks. Itu karena bentuk hard copy teks yang kita kenal kebanyakan tegak.

Perhatikan saja koran yang posisinya tegak dengan kolom-kolom sempit yang membujur begitu. Hal yang sama juga kita temukan pada desain majalah. Begitu pun buku, yang hanya memiliki satu kolom, umumnya juga berdesain tegak, bukan mendatar.

***
Setahu saya, notebook dengan desain layar tegak belum tersedia di pasaran. Yang sudah tersedia adalah smartphone dengan layar yang bisa diubah dari portrait ke landscape dan sebaliknya. Mungkin hal yang sama juga terjadi pada tablet PC.

Hal itu tidak bisa dilepaskan dari desain keyboard. Desain papan ketik QWERTY memang dari 'sononya' sudah melintang mendatar begini. Jadi kalau notebook dibuat dengan layar portrat, harus mengorbankan posisi keyboard. Untuk notebook dengan ukuran layar 7 inchi tegak, keyboardnya harus lebih kecil dibandingkan dengan notebook 7 inchi landscape seperti yang populer saat ini.

Agaknya masih sulit mengharapkan pembuat notebook mengakomodasi notebook dengan layar portrait. Paling-paling yang akan dilakukan adalah inovasi posisi layar agar bisa diputar antara portrait dan landscape. Layar putar sudah banyak tersedia, tetapi tidak untuk mengadopsi penyatuan dengan papan ketik.

Posisi layar tegak juga kemungkinan besar tidak cocok untuk nonton film yang memang didesain untuk layar lebar. Layar tegak lebih cocok untuk penanganan teks, seperti kerjaku sehari-hari.

Jadi, yang lebih realistis barangkali adalah saya harus menyesuaikan diri dengan layar lebar. Sudahlah, jangan terlalu banyak berharap dengan notebook layar tegak, hehehe.

Tidak ada komentar: