13 Maret 2008

Televisi dalam genggaman

Saya baru benar-benar merasakan televisi dalam genggaman ketika mencoba My-G 660.

My-G merupakan satu dari banyak merek lokal Indonesia yang ditempelkan pada produk buatan China. Jadi, secara umum kita bisa berasumsi bahwa ini merupakan salah satu dari berbagai model ponsel televisi yang sedang marak belakangan ini.

Susunan menu pada perangkat ini agak aneh. Urutan dan pengelompokannya tidak seperti ponsel-ponsel buatan Eropa atau vendor terkemuka lain. Susunan menu ketika perangkat ini dipasangi kartu SIM juga berbeda dengan susunan menu ketika tidak ada kartu SIM. Secara umum menu masih mudah dipahami.

Tetapi setelah beberapa hari saya masih kebingungan bagaimana mengubah wallpaper serta tampilan dan suara ketika start dan shut down.

Susunan papan kunci (keypad) juga terasa aneh. Ada bulatan navigasi di tengah yang membuat susunan keypad jadi terkesan berantakan. Pada baris pertama ada angka 1 2 3 4, baris kedua hanya 5 6, baris ketiga 7 8, baris terakhir ada 9 * # 0. Untuk orang yang gemar dan terbiasa berkirim SMS dengan HP buatan Eropa, pasti akan kebingungan dengan susunan tombol seperti My-G 660 ini.

Kejutan menyenangkan yang saya temukan pada wadah adalah kelengkapannya. Terdapat dua baterai, satu charger yang pakai model colokan USB, serta satu charger eksternal yang dapat digunakan untuk mengisi baterai cadangan. Ada juga charger mobil. Sangat mewah dibandingkan kelengkapan ponsel buatan vendor Eropa.

Konektor yang tersedia pada perangkat ini merupakan konektor serbaguna. Bisa digunakan untuk charging, sambungan ke komputer, maupun sarana untujk menyambung ke earphone yang telah disertakan.

Tetapi buku panduan yang disediakan sangat tidak membantu. Ada satu konektor yang saya tidak tahu harus dihubungkan ke mana, apakah sebagai output ke televisi, input dari pemutar DVD, atau sambungan ke antena. Saya coba-coba tidak ada yang klop. Saya cari di buku panduan tidak ketemu.

Fitur yang paling ditonjolkan dalam produk ini adalah akses televisi analog. Menonton TV tanpa kehilangan pulsa, slogan mereka.
Daya tangkap siaran televisi ini bagus juga. Lumayan untuk sebuah perangkat bergerak yang tanpa antena luar. Proses pendeteksian sinyal otomatis pada awal setting perangkat juga berlangsung cepat.
Suara yang muncul sangat nyaring. Gambar relatif bagus.

Kalau semula kita terpaku pada posisi televisi di sudut tertentu dalam rumah, maka dengan televisi semungil ini, tidak ada lagi ikatan posisi. Kita bisa 'mendengarkan' televisi di mana saja. Di kamar tidur, kamar mandi, sambil masak, sambil menunggu angkutan umum dll. Pokoknya menjanjikan pengalaman baru bertelevisi deh.(Tapi masih ada sedikit ganjalan: apakah nonton/mendengarkan TV banyak gunanya)

Sebenarnya dalam perangkat ini tertanam juga fitur radio FM, pemutar MP3, MP4, kamera, perekam suara dan sebagainya. tetapi saya malas mau mencoba-coba.

Kayaknya para produsen asal China ini berusaha memasukkan semua fitur elektronika dan multimedia ke dalamponsel sebagai nilai tambah agar mampu bersaing dengan vendor Eropa di samping menonjolkan keunggulan dalam hal harga. Selamat deh untuk inovasi manufaktur China.

Tidak ada komentar: